Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Manasin Motor" Jangan Kelamaan

Kompas.com - 06/01/2018, 10:22 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Salah salah satu hal yang dilakukan sebelum menggunakan sepeda motor, setiap pagi hari adalah ritual "memanaskan". Tujuannya agar memastikan oli bekerja melumasi semua komponen yang berada di dalam mesin.

Terkait dengan memanaskan motor, nyatanya ada hal-hal kurang tepat yang masih dilakukan oleh pemilik motor. Misalnya memanaskan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sebab  biasanya, pemilik kendaraan juga melakukan aktifitas lain seiring memanaskan motor, seperti sarapan atau aktivitas lainnya. Padahal, ini akan memberi dampak negatif bagi beberapa komponen motor.

"Kalau memanaskan motor jangan terlalu lama, sekitar 3 menit dan maksimalnya 5 menit. Karena motor zaman sekarang sudah didesain siap pakai," kata Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta, Rendra Kusuma, saat ditemui di tempat kerjanya di bilangan Dewi Sartika, Jakarta Timur,  beberapa waktu lalu.

Baca juga : Nih, Efek Buruk Memanaskan Sepeda Motor

Generasi baru All-New PCXAstra Honda Motor (AHM) Generasi baru All-New PCX
Rendra menjelaskan, sejumlah komponen lainnya turut langsung bekerja setelah mesin motor dihidupkan, misalnya lampu utama. Kemudian, lampu yang menyala itu menghasilkan energi panas.

Ia melanjutkan, jika energi panas yang dihasilkan oleh nyala lampu tidak dibuang, maka bisa merusak lampu utama tersebut. Oleh karena itu, sedianya motor perlu bergerak agar ada proses sirkulasi udara, sehingga area sekitar lampu tidak terlalu panas.

Baca juga : Efek Buruk Gunakan Standar Samping

"Kalau terlalu lama dipanaskan dan motor dalam keadaan diam kan lampunya jadi makin panas karena tidak ada sirkulasi pendinginan, nanti mika lampunya bisa meleleh," kata Rendra.

Selain itu, tambah Rendra, bagian lain yang juga terkena dampak dari proses memanaskan motor yang terlalu  lama adalah leher knalpot. Bagian yang bersentuhan langsung dengan mesin ini, menurut Rendra, akan cepat menjadi kekuningan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau