Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sleeper Pikap Toyota Dijejali Jantung V8 AMG

Kompas.com - 30/05/2020, 09:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil pikap seperti Toyota Hilux di Indonesia sejatinya berstatus  sebagai kendaraan niaga. Namun, berbeda dengan Toyota Hilux milik Quentin Boylan dari Afrika Selatan yang melakukan penggantian mesin atau engine swap yang tergolong tidak wajar.

Dilansir dari Speedhunters.com, Quentin mengganti jantung pacu Hilux miliknya dengan mesin Mercedes-Benz S63 AMG, 6.200 cc, V8.

Sebelumnya, Quentin pernah mengganti mesin Hiluxnya dengan mesin LS1 V8 yang menghasilkan 350 HP. Namun, masih merasa kurang bertenaga sehingga menggantinya dengan mesin yang sekarang dan menghasilkan 550 WHP dan torsi 750 Nm pada 1.500 rpm berkat ECU M150 dari MoTec.

Baca juga: Harga Motor Sport Bekas, CB150R Kini Hanya Rp 11 Jutaan

Mesin AMG di Toyota HiluxSTEFAN KOTZE Mesin AMG di Toyota Hilux

Memasukkan mesin sebesar itu ke Toyota Hilux sebenarnya tidak terlalu sulit, cerita Quentin. Bagian paling sulitnya yaitu pada bagian header knalpot. Dengan ruang mesin yang terbatas, bagian header knalpot harus dibuat ulang.

Selain masalah header, menyetel kopling yang pas juga sulit dilakukan. Quentin sampai membongkar gearboxnya 25 kali untuk dapat setelan yang pas.

Untuk sistem pendingin mesinnya, menggunakan radiator yang besar buatan Junior Welding Works dibantu dengan kipas dari Toyota Prado.

Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Kecelakaan Mobil Tertusuk Besi Pembatas Jalan Tol

Tampilan eksterior dari Hilux milik Quentin tidak banyak ubahan yang serius pada bodinya. Pelek diganti dengan ukuran 20 inci dan mengganti rem dari VW Golf R agar lebih baik performanya. Selain itu ada tempelan emblem 6.3 AMG pada bagian belakang sebagai identitas khusus.

Pada bagian interior, Quentin membuatnya terlihat seperti standar, tidak ada ubahan. Hal ini membuat tampilannya sleeper, dengan bodi dan interior yang standar, namun ketika mesin menyala, baru terdengar perbedaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com