Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Ribuan Kendaraan Tinggalkan Jakarta | Akibat Mobil Sering Dijemur

Kompas.com - 26/05/2020, 06:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski ada imbauan larangan mudik, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, total 465.582 kendaraan telah meninggalkan DKI Jakarta melalui arah timur, barat, dan selatan pada sepekan atau H-7 sampai H-1 Lebaran 2020.

Meski terbilang masih tinggi, angka tersebut turun 62 persen dari lalu lintas pada periode yang sama tahun sebelumnya ketika tidak ada pandemi corona. Adapun lalu lintas tertinggi terjadi pada H-4 dengan 92.668 kendaraan yang meninggalkan Ibu Kota.

Selain itu, yang tak kalah menariknya lagi soal akibat dari mobil sering dijemur. Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal otomotif pada Senin 25 Mei 2020:

1. Arus Mudik 2020, Tercatat 465.000 Kendaraan Meninggalkan Jakarta

Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan pribadi yang melintas di tol Jakarta-Cikampek untuk keluar melalui pintu tol Cikarang Barat 3, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Pengalihan tersebut sebagai upaya penyekatan gelombang pemudik jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan pribadi yang melintas di tol Jakarta-Cikampek untuk keluar melalui pintu tol Cikarang Barat 3, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Pengalihan tersebut sebagai upaya penyekatan gelombang pemudik jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.

Meski ada imbauan larangan mudik, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, total 465.582 kendaraan telah meninggalkan DKI Jakarta melalui arah timur, barat, dan selatan pada sepekan atau H-7 sampai H-1 Lebaran 2020.

Meski terbilang masih tinggi, angka tersebut turun 62 persen dari lalu lintas pada periode yang sama tahun sebelumnya ketika tidak ada pandemi corona. Adapun lalu lintas tertinggi terjadi pada H-4 dengan 92.668 kendaraan yang meninggalkan Ibu Kota.

"Untuk distribusi lalu lintas di ketiga arah adalah sebesar 39 persen dari arah timur, 34 persen dari arah barat, dan 27 persen dari arah selatan," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis, Minggu (24/5/2020).

Baca juga: Arus Mudik 2020, Tercatat 465.000 Kendaraan Meninggalkan Jakarta

2. Berbahayakah Tinggalkan Hand Sanitizer di Kabin Mobil?

Ilustrasi mobil terbakar secara tiba-tibatrofire.com Ilustrasi mobil terbakar secara tiba-tiba

Pandemi corona (Covid-19) membuat sebagian besar masyarakat mulai mengubah kebiasaannya, terutama dalam hal kebersihan.

Kondisi ini pun dialami oleh pemilik mobil yang rata-rata selalu membawa cairan pembersih tangan alias hand sanitizer di kabin mobil.

Tujuannya tentu saja untuk membersihkan tangan usai berkendara atau melakukan aktivitas lain, contohnya seperti ketika memaksakan pergi bersilaturahim saat Lebaran nanti.

Meski pemerintah menyarankan untuk melakukan aktivitas tersebut secara virtual, tetapi diprediksi tetap akan ada yang nekat keluar rumah.

Baca juga: Berbahayakah Tinggalkan Hand Sanitizer di Kabin Mobil?

3. Cara Mengoperasikan Transmisi Mobil Manual yang Benar untuk Pemula

Cara mengoperasikan gigi mundur pada Toyota Sienta.Aditya Maulana - Otomania Cara mengoperasikan gigi mundur pada Toyota Sienta.

Mengemudi mobil transmisi manual memang tidak semudah model matik. Apalagi bagi pemula yang baru menggunakan mobil dengan pedal kopling ini.

Bagi pemula, seringkali melakukan kesalahan terutama saat memindahkan gigi persneling. Bahkan tidak jarang juga menimbulkan bunyi “krak” cukup keras saat gigi transmisi dipindahkan.

Kesalahan tersebut jika dilakukan berulang dan berlangsung lama bukan tidak mungkin akan menyebabkan kerusakan pada komponen.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, pada mobil manual saat melakukan perpindahan gigi dipastikan kopling benar-benar sudah menekan sehingga tenaga terilis semua.

Baca juga: Cara Mengoperasikan Transmisi Mobil Manual yang Benar untuk Pemula

4. Skutik Usia 5 Tahun Lebih, Wajib Ganti Komponen Ini

Karena praktis tak sedikit yang menyepelekan cara mengendarai skutikFoto: Wahana/Istimewa Karena praktis tak sedikit yang menyepelekan cara mengendarai skutik

Sepeda motor saat ini sudah menjadi pilihan favorit bagi masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. Oleh sebab itu, biasanya saat motor memasuki usia lima tahun, ada beberapa komponen yang harus diganti.

Salah satunya adalah pelumas yang ada pada mesin dan komponen lainnya yang perlu dilakukan pergantian, mulai dari pelumas mesin, minyak rem, oli gardan, dan cairan radiator.

Selain itu, jika motor sudah mendekati atau bahkan melampaui 16.000 km atau 1,5 tahun sejak servis terakhir, perlu dilakukan penggantian saringan udara dan kampas rem depan dan belakang.

Baca juga: Skutik Usia 5 Tahun Lebih, Wajib Ganti Komponen Ini

5. Ini Kerusakan yang Timbul akibat Mobil Sering Dijemur Saat PSBB

ilustrasi parkir mobil pararelhttps://www.kirklandhonda.com/parallel-parking-tips/ ilustrasi parkir mobil pararel

Selama masa pembatasan sosial berskala besar ( PSBB), pemilik mobil yang memarkir kendaraannya di luar rumah harus waspada. Sebab, ada dampak buruk dari seringnya menjemur mobil.

Operation Manager Autospa Ario Hadi mengatakan, cuaca terik berpotensi menyebabkan kerusakan yang lebih berbahaya pada mobil, khususnya ketika kendaraan sering dijemur dengan waktu cukup lama.

"Pertama, dampaknya langsung pada eksterior mobil yang menjadi kusam. Lalu berlanjut ke interior, terutama pada bagian soft touch seperti kulit sintetis. Biasanya, bagian tersebut akan pecah-pecah," kata Ario, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ini Kerusakan yang Timbul akibat Mobil Sering Dijemur Saat PSBB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau