JAKARTA, KOMPAS.com - Momen perayaan Lebaran tahun ini sedikit berbeda lantaran adanya pandemi corona (Covid-19). Hampir semua aktivitas dibatasi, bahkan tradisi mudik Lebaran pun dilarang untuk menekan penyebaran virus tersebut.
Maka, bisa dipastikan bahwa orang yang memiliki mobil akan lebih jarang untuk digunakan. Terlebih dengan adanya regulasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti di Jakarta yang banyak membatasi segala aktivitas.
Namun demikian, agar mobil tetap terawat selama parkir atau diam di rumah, ada hal-hal yang harus dilakukan. Paling utama dalam hal menjaga penampilan mobil, yang salah satu caranya bisa dilakukan dengan memasang sarung atau cover mobil.
Baca juga: Dilelang Ulang, Pemenang Motor Listrik Jokowi Diumumkan Hari Ini
Namun, perlu diperhatikan, ternyata dalam memilih sarung mobil tidak boleh asal, apalagi cuma berpatokan pada harga yang murah. Bahkan, sampai saat ini pun masih banyak pemilik mobil yang salah dalam memilih sarung mobil.
"Sarung atau cover mobil itu biasanya ada dua, untuk indoor dan outdoor. Keduanya berbeda bahan, jadi sangat salah pilih, karena bila tidak justru sia-sia karena tida bisa melindungi mobil dengan sempurna," ucap Pemilik Cover Custom BitelBlack Rizka Anggraini, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Rizka mengatakan, kesalahan paling sering bagi pemilik mobil yang tak memiliki garasi dan harus parkir di luar rumah. Dalam kondisi ini, harusnya pemilik mobil mencari cover jenis outdoor yang memiliki kelebihan menahan panas matahari juga materialnya tahan air.
Namun pada kenyataannya, banyak yang jusrtu menganggap semua sarung mobil fungsinya sama, tanpa memikirkan materialnya. Tak heran bila ternyata saat mobil parkir di luar menggunakan material kain biasa mobil tetap basah saat keujanan.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Transmisi Matik Lebih Irit daripada Manual?
Parahnya lagi, dalam kondisi tertentu bila material kain sarung mobil yang digunakan ternyata tidak bagus, maka bisa menyebabkan warnanya luntur dan mengenai bodi mobil. Apalagi bila ternyata bahannya tidak bagus atau kasar yang berpotensi membuat bodi mobil lecet.
"Sebenarnya mau parkir mobil di dalam garasi atau di luar, baiknya tetap harus tutup dengan tujuan sebagai perlindungan. Pemilihan bahan ini juga tidak bisa sembarangan, karena bila asal dikhawatirkan justru akan menimbulkan baret halus pada mobil," ujar Rizka.
"Untuk cover outdoor biasanya itu memang dibuat lebih kuat sinar matahari dan tahan air, tapi memang secara harga lebih mahal karena memang fungsinya beda dari yang indoor. Paling bagus biasanya sarung outdoor itu tidak memiliki detail jahitan di luar, tapi semuanya di dalam dan tertutup agar air tidak bisa masuk," katanya.
Selain itu, Rizka juga menjelaskan bila selama ini banyak pemilik mobil yang masih salah dalam mengaplikasikan cover mobil. Kebanyakan main asal pasang tanpa memperhatikan kebersihan dari permukaan bodi mobilnya.
Baca juga: Telanjur Mudik, Jangan Harap Bisa Kembali ke Jakarta dengan Mudah
Karena itu, meski sarung mobil tersebut memiliki material bagus dan mahal, tidak jaminan bebas lecet selama permukaan mobilnya itu sendiri kotor atau berdebu.
"Jadi percuma juga kalau bahanya bagus atau berkualitas gitu, tapi tidak dibarengi dengan tata carang pasang yang baik. Otomatis debu pada mobil bisa membuat baret ke bodi saat cover dipasang. Jadi pastikan mobil dicuci dulu, dan cari cover yang fit, atau tidak terlalu besar untuk memimalisasi adanya gesekan," kata Rizka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.