SOLO, KOMPAS.com - Pandemi Corona membuat hampir semua sektor usaha mengalami masalah. Terlebih, pemerintah sudah resmi melarang masyarakat untuk mudik Lebaran 2020, karena untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Kondisi ini tentunya menjadi keputusan yang cukup pahit, bahkan tidak hanya bagi para perantau, tetapi juga pemilik usaha transportasi.
Jika biasanya momen Lebaran menjadi waktunya panen penghasilan, tetapi untuk kali ini seakan merasakan puasa.
Baca juga: Pandemi Corona dan Larangan Mudik Bikin Pengusaha Bus Rugi
Bagaimana tidak, jika biasanya di momen Lebaran para pemudik akan menyewa kendaraan untuk berwisata dan bersilaturahmi dengan keluarga, tetapi sekarang hampir tidak ada karena seluruh pemesanan sudah dibatalkan.
Kondisi seperti ini dirasakan oleh salah satu pengusaha travel di Solo Candra Sugeng. Pemilik Sugeng Travel itu bahkan harus memutar otak untuk tetap mendapatkan penghasilan di tengah kondisi yang tidak pasti ini.
Akhirnya, Candra pun memutuskan untuk menggunakan sisa uang yang ada sebagai modal berjualan durian.
“Saya ada uang Rp 2 juta, karena kondisi sedang seperti ini saya pakai saja buat modal untuk berjualan durian Trenggalek,” katanya saat ditemui Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Candra tidak mungkin tetap berharap pada bisnis transportasinya yang sudah digelutinya selama ini.
Dengan kondisi yang serba tidak pasti ini, usaha perjalanannya pun sangat sepi pemesan atau bahkan tidak ada sama sekali.
Baca juga: Nekat Mudik Lebaran, Disuruh Putar Balik atau Denda Rp 100 Juta
Sedangkan dengan berjualan durian, Candra setidaknya bisa mendapatkan penghasilan di luar dari usaha travelnya.
“Saya sudah tujuh kali ini kulakan durian dan dijual kembali, ya masih lumayan ramai pembeli. Tetapi, akhir-akhir ini juga berkurang,” ucapnya.
Dia mengatakan, dulu setiap menjelang Lebarang seperti sekarang ini pemesanan travel itu sudah sangat banyak dan terjadi dua bulan sebelum Lebaran.
Tetapi, lanjutnya, karena adanya pandemi covid-19 ini maka banyak pemesanan yang dibatalkan.
“Dulu peningkatannya sampai 50 persen, dan dua bulan sebelum Lebaran sudah penuh. Bahkan sampai H+3 pun sudah ada yang pesan,” ujarnya.
Tidak hanya peningkatan pemesanan, tetapi omzet selama Lebaran pun meningkat pesat. Mengingat, harga untuk sewa jasa transportasi pada momen Lebaran jelas berbeda dibandingkan hari-hari biasanya.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Minus, Ini Daftar Harga BBM Pertamina, Shell dan Total
“Misalkan kalau sewa ke luar kota seperti Surabaya kalau hari biasa hanya Rp 2 juta per harinya, tetapi pas momen Lebaran bisa sampai Rp 3,5 juta per harinya,” kata Candra.
Dengan ketidakpastian ini, Candra pun terpaksa meminta keringanan penundaan angsuran untuk tiga unit mobil yang dibelinya.
“Ya setiap bulan kan tetap harus membayar uang bunganya, jadi ya kalau tidak ada pemasukan gimana?” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.