Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panaskan Mesin Mobil Selama WFH Jangan Diam di Tempat

Kompas.com - 10/04/2020, 14:32 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memanaskan mesin mobil menjadi aktivitas yang bisa dilakukan di sela melakukan pekerjaan di rumah atau work from home (WFH).

Mengingat, selama penerapan upaya pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19 itu kendaraan roda empat otomatis juga jarang digunakan.

Meski terkesan sepele, sesekali menyalakan mesin mobil sangat diperlukan untuk tetap menjaga kinerja mesin dan juga komponen lainnya.

Untuk memanaskan mobil ini sebaiknya juga tidak hanya diam di tempat saja, tetapi sesekali juga dikemudikan untuk sekadar berkeliling kota atau kompleks perumahan.

Baca juga: Saat WFH, Bisa Sambil Setel Rantai Motor di Rumah

Pasalnya, jika mobil hanya dipanasi di tempat dan tidak pernah bergerak dari tempat parkir maka banyak efek negatifnya yang akan terjadi.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, selama mobil terparkir di garasi dan tidak pernah beranjak dari tempatnya maka yang akan mendapatkan dampaknya adalah ban.

Ban kempis setelah meledakshutterstock Ban kempis setelah meledak

Karet pembungkus pelek ini otomatis akan terus menahan beban kendaraan selama tidak digunakan.

Lama-kelamaan ban juga akan mengalami kerusakan pada bagian telapaknya karena terus menahan beban mobil.

“Menggunakan mobil selama WFH itu juga perlu, ini untuk mencegah terjadinya kerusakan pada bagian telapaknya. Kalau sebelumnya roda sudah setimbang, kemudian terparkir lama akan menyebabkan unbalancing,” ucapnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Catat, Ini Arti Angka pada Tutup Radiator Mobil

Maka dari itu, Suparna pun menyarankan, minimal satu minggu sekali atau dua minggu sekali mobil dikendarai atau dikeluarkan dari garasi.

Tujuannya adalah untuk merotasi roda agar beban kendaraan tidak hanya ditahan pada satu titik telapaknya saja, tetapi juga bergantian.

Kondisi mobil Suzuki Grand Vitara yang parkir di Bandara Adi Soemarmo lebih dari enam bulan. Lamanya waktu parkir membuat tagihan tarif parkir mencapai lebih dari Rp 10 juta.KOMPAS.COM/Ari Purnomo Kondisi mobil Suzuki Grand Vitara yang parkir di Bandara Adi Soemarmo lebih dari enam bulan. Lamanya waktu parkir membuat tagihan tarif parkir mencapai lebih dari Rp 10 juta.

“Jika mobil terparkir lama telapak ban yang berada di bawah akan mendapatkan beban berlebih dibandingkan bagian yang lainnya. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya perubahan bentuk atau kerusakan,” kata Suparna.

Belum lagi, lanjutnya, jika tekanan udara di dalam ban tidak sesuai maka akan semakin mempercepat kerusakan hingga membuat ban menjadi tidak seimbang.

Selain ban, masih kata Suparna, perputaran mesin dan bagian lain juga diperlukan untuk menjaga agar komponen tetap terjaga.

Baca juga: Daftar Aksesori Yamaha 125Z yang Harganya Setara 1 Unit Motor

Pasalnya, jika komponen yang harus berputar tetapi hanya diam dalam jangka waktu lama juga tidak bagus.

“Biasakan gunakan untuk berkeliling, agar mesinnya juga mengalami perputaran. Komponen lain yang seharusnya berputar juga ada perputaran,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau