Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Driver Ojol terhadap Penumpang yang Tak Pakai Masker

Kompas.com - 06/04/2020, 17:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ojek online (ojol) menjadi salah satu moda transportasi yang banyak digunakan. Dengan membawa penumpang dan melakukan kontak cukup dekat, potensi virus corona tersebar jadi semakin besar.

Igun Wicaksono, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), mengatakan, kondisi pendapatan ojol turun drastis semenjak adanya kebijakan work from home (WFH) dan kegiatan masyarakat dirumahkan. Bahkan, penurunan pendapatan bisa berkisar 50 persen hingga 80 persen.

Baca juga: Social Distancing pada Penumpang Ojol Wajib Utamakan Selamat

"Rekan-rekan ojol hanya mengandalkan layanan makanan dan kiriman barang saat ini untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari," ujar Igun, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Pemerintah juga sudah memutuskan melarang penumpang yang tidak memakai masker untuk menggunakan kendaraan umum sebagai tindak lanjut pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Meski bukan tergolong kendaraan umum, tapi pengguna ojol jumlahnya sangat banyak. Para pengemudi ojol juga sudah menyarankan untuk memakai masker.

Karyawan restoran melayani pengemudi ojek online yang menerima pesanan milik pelanggannya melalui aplikasi di salah satu tempat pusat kuliner di kawasan Merdeka Walk Medan, Sumatera Utara, Selasa (24/3/2020). Pengelola menghentikan melayani pembeli yang makan dan minum di tempat dan menggantinya dengan menerima pesanan take-away atau dibungkus untuk dibawa pulang guna mengantisipasi wabah COVID-19.ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA Karyawan restoran melayani pengemudi ojek online yang menerima pesanan milik pelanggannya melalui aplikasi di salah satu tempat pusat kuliner di kawasan Merdeka Walk Medan, Sumatera Utara, Selasa (24/3/2020). Pengelola menghentikan melayani pembeli yang makan dan minum di tempat dan menggantinya dengan menerima pesanan take-away atau dibungkus untuk dibawa pulang guna mengantisipasi wabah COVID-19.

Lalu, bagaimana kondisinya jika ada penumpang yang tidak membawa atau menggunakan masker?

"Dilematik, karena untuk menyediakan masker, kami tidak punya masker untuk penumpang. Jika order ditolak, kami tidak dapat penghasilan, dan performa kami juga anjlok jika batalkan order," kata Igun.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Ini Pentingnya Bawa Helm Sendiri Saat Naik Ojol

Igun berharap pihak aplikator menonaktifkan fitur penumpang dan terus melakukan sosialisasi aplikasi layanan pesan makanan dan barang.

Agar permintaan order makanan ataupun pengiriman barang dapat meningkat sebagai sumber penghasilan mitra ojol.

"Kami hanya andalkan layanan makanan dan kiriman barang saat ini untuk menutupi kebutuhan pokok sehari-hari," ujar Igun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau