JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi Nissan GT-R R35 bernomor polisi B 9 PAF, mengalami insiden mengenaskan saat melintas Tol Jagorawi arah Jakarta, Sabtu (4/4/2020).
Mobil yang masuk dalam jajaran sport car bertenaga buas itu, diketahui sedang dikendarai oleh Wakil Jaksa Agung Arminsyah, hancur dan terbakar usai menghantam pembatas median jalan, tepatnya di Km 13+000.
Selain sebagai Wakil Jaksa Agung, Arminsyah juga merupakan sosok yang tak asing di dunia otomotif, terutama di kalangan offroader lantaran dirinya merupakan salah satu Dewan Pembina Indonesia Offroad Federation (IOF).
Baca juga: Awal 2020, Xpander Cross Sundul Daihatsu Terios
Dengan latar belakang tersebut, bisa dibilang urusan pengalaman berkendara sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Sampai saat ini pun polisi masih mendalami latar belakang penyebab kecelakaan dengan menggelar olah TKP.
Menyikapi indisen ini, Jusri Pulubuhu, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami kecelakaan.
Dalam kasus mobil sport, meskipun dikendarai oleh seseorang yang berpengalaman bukan berarti bisa menghindari adanya kecelakaan, apalagi mengingat bidang lintasnya berada di jalan raya.
"Masalahnya ada banyak juga orang terampil berkendara super car yang melupakan hal-hal bersifat nonteknis, "kata Jusri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/4/2020).
"Biasanya, orang yang mengendarai mobil atau motor bertenaga buas selalu berfikir hanya bagaimana menaklukan, tapi mereka lupa atau bahkan tidak tahu ada hal-hal di luar pengetahuan teknis yang bisa membiaskan referensi yang sudah dimiliki," ucap dia.
Baca juga: Mengemudikan Nissan GT-R R35 Butuh Kemampuan Khusus
Lebih lanjut Jusri mengatakan, biasanya orang yang akan mengendari kendaraan dengan mesin atau kemampuan di atas rata-rata, cenderung akan memiliki rasa deg-degan, di sini ada peran hormon endrofin yang bekerja, seperti sebuah zat penghilang stres yang bisa dihasilkan alami oleh tubuh.
Semakin dekat dengan kendaraan apalagi mendengar suara knalpotnya, endrofin dari tubuh akan makin kencang. Makin menjadi lagi saat sudah duduk di kokpit atau berada di belakang kemudinya, dan pada momen endrofin makin tinggi langsung berubah menjadi adrenalin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.