Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Untung dan Rugi Beli Mobil Bekas Taksi

Kompas.com - 03/04/2020, 08:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berstatus kendaraan umum dengan pelat kuning, jarak tempuh mobil taksi pasti juga tinggi, karena harus mengantarkan pelanggan ke berbagai tempat. Kondisi itulah yang menjadi salah satu kerugian dalam membeli mobil eks taksi.

Oleh karena itu, ketika mobil taksi kemudian dijual untuk umum, perusahaan taksi biasanya punya cara tersendiri supaya menarik minat konsumen, salah satunya mengganti pelat nomor jadi hitam.

Baca juga: Wajib Tahu, Ban Punya Batas Kecepatan Maksimum

Asri Winarni, GM Used Car BBG Blue Bird Group, mengatakan, mobil bekas taksi memiliki riwayat perbaikan yang lengkap. Pihaknya bahkan memberikan garansi mesin tiga bulan setelah pembelian. 

"Garansi mesin selama 3 bulan, hanya mesin kalau elektronik tidak. Karena itu kustomer lebih baik datang dan memilih sendiri, boleh bawa mekanik dari luar dan melakukan test drive," katanya kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Blue Bird merupakan perusahaan perusahaan taksi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan taksi eksekutif.Dok. Shutterstock Blue Bird merupakan perusahaan perusahaan taksi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan taksi eksekutif.

Selain garansi mesin tiga bulan, Blue Bird juga menerima pembayaran secara tunai maupun diangsur alias kredit. Leasing yang ditawarkan, ialah Adira Finance dengan tenor berbagai macam.

"Sistem pembayaran bisa tunai atau pakai leasing. Kita biasa pakai adira tapi kalau mau pakai dilesing lain boleh saja. Tenornya macam-macam, bisa empat tahun, tiga tahun dua tahun," katanya.

Baca juga: Dampak WFH, Diler Mobil Bekas Fokus Jualan Online

Asri mengatakan, konsumen juga bisa melakukan beberapa upgrade agar mobil lebih menarik, seperti mengganti pelek, menambahkan power window hingga audio, tapi harganya berbeda.

"Tapi kalau ditanya uprade-nya berapa, tergantung, modifikasinya apa saja, ada yang langsung ditambahkan power window, audio, karena masing-masing kustomer permintaannya berbeda," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau