JAKARTA, KOMPAS.com - Berstatus kendaraan umum dengan pelat kuning, jarak tempuh mobil taksi pasti juga tinggi, karena harus mengantarkan pelanggan ke berbagai tempat. Kondisi itulah yang menjadi salah satu kerugian dalam membeli mobil eks taksi.
Oleh karena itu, ketika mobil taksi kemudian dijual untuk umum, perusahaan taksi biasanya punya cara tersendiri supaya menarik minat konsumen, salah satunya mengganti pelat nomor jadi hitam.
Asri Winarni, GM Used Car BBG Blue Bird Group, mengatakan, mobil bekas taksi memiliki riwayat perbaikan yang lengkap. Pihaknya bahkan memberikan garansi mesin tiga bulan setelah pembelian.
"Garansi mesin selama 3 bulan, hanya mesin kalau elektronik tidak. Karena itu kustomer lebih baik datang dan memilih sendiri, boleh bawa mekanik dari luar dan melakukan test drive," katanya kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Selain garansi mesin tiga bulan, Blue Bird juga menerima pembayaran secara tunai maupun diangsur alias kredit. Leasing yang ditawarkan, ialah Adira Finance dengan tenor berbagai macam.
"Sistem pembayaran bisa tunai atau pakai leasing. Kita biasa pakai adira tapi kalau mau pakai dilesing lain boleh saja. Tenornya macam-macam, bisa empat tahun, tiga tahun dua tahun," katanya.
Asri mengatakan, konsumen juga bisa melakukan beberapa upgrade agar mobil lebih menarik, seperti mengganti pelek, menambahkan power window hingga audio, tapi harganya berbeda.
"Tapi kalau ditanya uprade-nya berapa, tergantung, modifikasinya apa saja, ada yang langsung ditambahkan power window, audio, karena masing-masing kustomer permintaannya berbeda," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/03/081200615/ini-untung-dan-rugi-beli-mobil-bekas-taksi