Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Toyota Prius PHEV Sebagai Kendaraan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 27/03/2020, 14:35 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Ragam tantangan selama perjalan cukup membuat khawatir, mulai dari kemacetan panjang sampai hujan yang lebat ketika masuk ke ruas Tol Batang-Semarang.

Jelang sore hari, tim memutuskan untuk kembali beristirahat di rest area Bawen sekaligus mengisi daya listrik setidaknya selama dua jam, posisi bahan bakar sudah mulai turun satu bar, sedangkan perjalan menuju Yogyakarta masih sekitar 180-an km lagi.

Tepat pukul 20.25 WIB, akhirnya tim sampai di Yogyakarta lagi-lagi dengan kondisi baterai yang habis dan bahan bakar yang sudah tergeser hampir setengah.

Dari data di MID, sisa jarak yang mampu ditempuh Prius hanya tinggal 480 km, hal ini akan menjadi tantangan berikutnya ketika kembali ke Jakarta.

Setelah beristirahat dan berkoordinasi soal strategi yang akan diterapkan untuk kembali ke Jakarta tanpa mengusi bahan bakar, akhirnya tim KOC memulai etape kedua. Kondisi baterai terisi penuh dengan kemampuan jelajah 66,1 km, sementara takaran bensin hanya menyisahkan 480 km.

Toyota Prius PHEV Kompas.com Otomotif Challenge (KOC)KOMPAS.com Toyota Prius PHEV Kompas.com Otomotif Challenge (KOC)

Setibanya masuk Gerbang Tol Colomadu, daya baterai pun sudah habis terkuras, dan pada momen itu juga pola berkendara irit mulai diterapkan.

Beruntung kondisi jalanan lenggang sehingga kaki bisa menginjak pedal gas dengan konstan dan jarak melakukan pengereman mendadak.

Baca juga: Gaya Mengemudi Irit BBM Itu Bisa Dipelajari!

Prius pun sudah dilengkapi dengan fitur adaptive cruise control yang sangat berguna digunakan dalam perjalan, paling tidak bisa menggantikan peran kaki dalam menekan pedal gas dalam kecepatan konstan.

Toyota Prius PHEV Kompas.com Otomotif Challenge (KOC)KOMPAS.com Toyota Prius PHEV Kompas.com Otomotif Challenge (KOC)

Lagi-lagi KOC harus menghadapi ragam tantangan saat perjalanan balik. Paling miris ketika mencari colokan untuk mengisi daya listrik untuk baterai Prius saat tiba di rest area bekas Pabrik Gula di Km 260.

Kebanyakan restoran menolak bahkan daya listrik tetap akan diganti oleh tim, tapi untungnya pihak pengelola memberikan solusi di beberapa lokasi yang akhirnya bisa digunakan untuk mengisi daya Prius. Sebagi informasi, setibanya di rest area 260 kondisi bahan bakar sudah sangat mengkawatirkan.

Baca juga: Hasil Konsumsi BBM Prius PHEV Tempuh Jakarta-Yogya PP, Tembus 30 Kpl


Hujan lebat pun kembali mengiri perjalanan tim hingga masuk ke Palimanan. Saat baterai habis, bensin yang kembali digunakan pun makin menipis, alhasil tim harus mengendurkan kecepatan tak lebih dari 100 kpj, dengan sisa bahan bakar di MID hanya mampu berjalan setidaknya tinggal 128 km lagi.

Toyota Prius PHEV Kompas.com Otomotif Challenge (KOC)KOMPAS.com Toyota Prius PHEV Kompas.com Otomotif Challenge (KOC)

Agar bisa menjawab tantang sampai ke Jakarta, akhirnya saat masuk ke Cikampek tim KOC kembali berhenti di rest area km 62 untuk melakukan pengisian bahan bakar. Setidaknya dua jam melakukan cas, tim mendapatkan modal 30 km, sedangkan sisa bahan bakar hanya mampu berjalan 70 km.

Singkatnya, tim berhasil tiba di lokasi awal perjalan tanpa melakukan pengisian bensin. Kondisi bahan bakar saat tiba sudah di posisi rest, tapi petunjuk di MID masih bisa menempuh perjalanan 39 km sementara total perjalanan sebesar 1.159 km.

Kesimpulan

Dari pengisian BBM penuh, hasilnya sebesar 37,8 liter. Dengan kondisi full tank Prius 43 liter, artinya di dalam tangki masih ada 5,2 liter bensin sisa perjalanan KOC dari Jakarta-Yogyakarta-Jakarta.

Toyota Prius PHEV Kompas.com Otomotif Challenge (KOC)KOMPAS.com Toyota Prius PHEV Kompas.com Otomotif Challenge (KOC)

Sedangkan untuk rata-rata konsumsi bahan bakar yang dihabiskan selama perjalanan sekitar 30,68 liter. Hasil ini didapat dari membagi jarak dan pengisian kembali BBM setelah sampai di Jakarta.

Dengan demikian, Prius PHEV mampu membuktikan diri sebagai mobil dengan kombinasi mesin konvensional dan motor listrik berteknologi tinggi, sebagai kendaraan yang ramah lingkungan dan irit BBM.

Serta yang terpenting adalah rendah emisi, yang sejalan dengan program pemerintah di sektor elektrifikasi kendaraan bermotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com