Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Khawatir Soal Suku Cadang Mesin Yamaha F1ZR

Kompas.com - 16/03/2020, 13:23 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha F1ZR terakhir kali diproduksi pada tahun 2004. Sudah lebih dari satu dekade yang lalu motor ini disetop produksinya.

Meski demikian, suku cadangnya masih belum begitu sulit untuk ditemukan, termasuk bagian mesinnya.

Ainto Harry Budiawan, dari bengkel Kriwil Tu'struk di bilangan Depok Lama, Depok, mengatakan, suku cadang F1ZR untuk bagian bodi memang cukup sulit dan harganya lumayan tinggi. Tapi, tidak untuk suku cadang atau komponen di bagian mesin.

Baca juga: Suku Cadang Yamaha F1ZR yang Termahal tapi Banyak Dicari

"Kalau bagian dalam mesin, masih ada yang jual murah. Kalau pun harganya mahal, tapi setidaknya barangnya masih ada," ujar pria yang akrab disapa Kriwil tersebut, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Yamaha F1ZRAinto Harry Budiawan Yamaha F1ZR

Kriwil mengatakan, bagian mesin banyak yang bisa disubstitusi dengan motor lawas lainnya sesama Yamaha, seperti F1Z atau Force 1, khususnya blok mesin dan piston. Kampas kopling juga sama seperti milik Jupiter Z.

"Kalau blok mesin, ada kodenya. YP itu blok mesin buatan lokal tapi orisinal Yamaha. Kalau kodenya Y, itu buatan Jepang. Nah, yang blok mesin Y itu sudah tidak ada yang kondisi baru," kata Kriwil.

Baca juga: Harga Yamaha F1ZR Bekas, Masih Ada yang Rp 3 Jutaan

Kriwil menambahkan, motor bebek tersebut mulai banyak dicari para pecinta roda dua, khususnya pecinta 2-tak.

Harga pasarannya sendiri mulai dari di bawah Rp 5 jutaan hingga Rp 20 jutaan, tergantung kondisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau