Kenapa Kaca Spion Truk Beda Antara Sebelah Kiri dan Kanan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan semacam bus dan truk memiliki risiko blind spot yang besar. Karena itu jika memperhatikan spion truk apalagi kelas medium, spionnya kerap berbeda antara bagian kiri dan kanan.

Spion truk bagian kiri biasanya tidak sejajar dengan kabin melainkan dibuat menjorok ke depan. Jumlah kacanya pun biasanya lebih dari satu agar bisa menangkap gambar dari berbagai sudut.

Baca juga: Asosiasi Truk Sarankan Berantas ODOL Mulai dari Lingkungan Pemerintah

Catur Yudi, Managemen Produk UD Astra Motor Indonesia, mengatakan, spion yang menjorok ke depan dapat membantu penghilatan pengemudi lebih baik, sebab bangku sopir berada di sebelah kanan.

Foto: Rider Ndeso94 Spion truk cegah blind spot posisinya menjorok keluar.

"Kenapa menjorok ke depan di bagian kiri, karena mobil panjang itu kadang di bagian kiri tidak kelihatan, apalagi saat dia belok kiri dan sasis panjang, tidak kelihatan, beda sama yang kanan," kata Yudi di Jakarta, belum lama ini.

Hanya saja Yudi mengatakan tidak mengetahui pasti berapa persen titik blind spot yang dapat direduksi dengan pemakaian spion tersebut. Dia hanya mengatakan yang pasti sangat pengaruh terutama saat truk belok ke kiri.

Baca juga: Larangan Truk ODOL di Tol Jakarta-Bandung Berlaku Tanpa Pengecualian

Spion truk

"Secara blind spot itu tidak bisa semuanya hilang. Semakin panjang (bodi truk) maka akan makin besar blind spot-nya tapi setidaknya mengurangi blind spot," katanya.

Selain menggurangi blind spot, Yudi mengatakan, keuntungan lain ialah saat hujan dan kaca berembun. Jika pakai spion biasa sopir akan sulit melihat karena harus melihat dari kaca samping.

"Kalau pakai spion biasa, kalau hujan, AC menyala kaca berembun, kita sulit menghapusnya di kaca. Kalau kacanya dipindah ke depan masih bisa lihat, karena kita lihat dari kaca depan dan di depan ada wiper," katanya.