Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Sekarang Bikin SIM Harus Lolos Tes Psikologi?

Kompas.com - 09/03/2020, 12:13 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah daerah mulai menerapkan aturan tes psikologi, yang wajib dilakukan sebelum melakukan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) baru. Hasilnya akan dilampirkan sebagaimana tes kesehatan, dan menjadi pelengkap berkas untuk keperluan administrasi.

Kasi SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Lalu Hedwin Hanggara mengatakan, tujuan dari diadakannya tes psikologi adalah untuk mengetahui tingkat emosi dari pemohon SIM.

Adapun psikotes ini meliputi kemampuan berkonsentrasi, kecermatan, pengendalian diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan stabilitas emosi.

Baca juga: Resmi, Truk ODOL Tak Boleh Melintas Tol Jakarta-Bandung

Salah seorang pemohon SIM saat mengikuti agenda coaching clinic di Satlantas Polres Gresik.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Salah seorang pemohon SIM saat mengikuti agenda coaching clinic di Satlantas Polres Gresik.

“Agar nantinya para pengemudi yang telah memiliki legalitas mempunyai perilaku mengemudi yang baik dan memenuhi standar sesuai dengan aspek-aspek psikologi,” ucapnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/3/2020).

Sementara itu, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, tes psikologi sebetulnya penting bagi pengemudi. Tentunya, hal ini bukan sesuatu yang baru, kursus mengemudi punya yang namanya driver aptitude test (DAT).

Tes ini biasa dilakukan dalam driver recruitment yang dilakukan oleh perusahaan, tujuannya untuk mengetahui seberapa siap seseorang bertanggung jawab akan tugasnya.

Baca juga: Fitur Cruise Control Bisa Berbahaya di Jalan Tol Indonesia

Lokasi tes psikologi di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat pada Kamis (21/6/2018). RIMA WAHYUNINGRUM Lokasi tes psikologi di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat pada Kamis (21/6/2018).

“Di tempat kami karena memang kebutuhannya untuk rekrutmen dan tidak untuk tes selain rekrutmen , maka DAT di kami memang fokus untuk mengukur daya tangkap, daya tahan kerja, daya juang, motivasi, penyesuaian diri, dan kerja sama,” kata Marcell.

Namun, menurut Marcell, hasil psikotes itu sangat banyak variabelnya dan bisa disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan.

“Teknisnya bagaimana dan alat tesnya apa, saya kurang tahu karena bukan domain saya sebetulnya. Tapi secara umum, tes psikologi dilakukan untuk mengetahui attitude seseorang saat berkendara di jalan,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com