JAKARTA, KOMPAS.com - Perpres kendaraan listrik berbasis baterai yang sudah diteken Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak lantas membuat para produsen mobil serta merta menjual mobil listrik di Indonesia.
Seperti yang diungkapkan, Rokky Irvayandi, Chief Executive Operational Astra Peugeot, yang mengatakan, masih menahan menjual mobil listrik di Indonesia sebab pasar mobil listrik belum terbentuk.
Baca juga: Peugeot Enggan Boyong 208 ke Indonesia
"Dari sisi produk kami sudah punya. Apakah akan dimasukkan ke Indonesia? sebetulnya kami sedang menunggu perkembangan pasar mobil ini. Kami masih melihat dan masih studi seberapa besar pasarnya," kata Rokky di Jakarta, belum lama ini.
Rokky mengatakan, Peugeot bukan market leader, pihaknya akan melihat bagaimana perkembangan pasar dan penerimaan konsumen terhadap produk tersebut. Seandainya marketnya berkembang, baru Peugeot akan masuk.
"Kami sedang melihat bagaimana penerimaan konsumen terhadap mobil elektrik. Kala pasar sudah berkembang sampai dirasakan itu sudah ada kami akan menentukan," kata Rocky.
Baca juga: 2 Penyebab Harga Peugeot 3008 dan 5008 Allure Plus Lebih Murah
Alasan Rokky cukup berasalan, sebab saat ini baru BMW yang memasarkan mobil listrik BMW i3s lewat Agen Pemegang Merek (APM). Adapun produsen lain lebih suka mobil hibrida atau Plug in hybrid (PHEV), seperti Toyota Prius atau Mitsubishi Outlander PHEV.
Secara global Peugeot punya beberapa mobil listrik yaitu 2-208 dan e-2008. Keduanya merupakan versi listrik dari varian bensin. Peugeot juga punya mobil konsep Peugeot e-Legend yang berbasis listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.