Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berkendara Aman di Sekitar Truk

Kompas.com - 13/02/2020, 10:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kecelakan yang belakangan ini terjadi di dominasi oleh kendaraan besar seperti truk atau bus. Penyebabnya beragam, bisa karena rem yang blong atau pengendara lain yang tidak sabar dan segera ingin menyalip truk yang berjalan pelan.

Menurut Sony Susmana selaku Training Director Safety Defensive Consultant, ketika berkendara di jalan tol kendaraan besar sebenarnya sudah disediakan lajur sendiri yaitu di lajur satu atau paling kiri.

Kendaraan besar hanya boleh dilajur dua pada saat menyusul, kemudian kembali lagi ke jalur satu.

Baca juga: Esemka dan AMMDes Masih Absen dari Daftar Peserta IIMS 2020

“Namun, faktanya banyak pengemudi mobil besar yang bandel, mereka menggunakan lajur dua atau bahkan lajur tiga,” ujar Sony kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (12/02/2020)

Semakin besar postur kendaraan, maka akan semakin luas pula blind spot. Sony menjelaskan sebaiknya menghindari dan tidak terlalu dekat dengan kendaraan besar jenis bus atau truk.

“Selain blind spot, banyak faktor yang bisa membuat kendaraan besar ini melakukan kesalahan seperti kendaraannya yang kurang terawat, ataupun pengemudinya yang sudah capek sehingga tidak fokus dalam mengemudi,” kata Sony.

Baca juga: Begini Kondisi Ruas Tol Cipularang Pasca-longsor

Menurut Sony kendaraan kecil akan lebih aman jika berada di belakang kendaraan besar.

“Ketika ada kejadian rem blong atau kendaraan tersebut slip, takutnya mobil kecil akan dijadikan bemper untuk berhenti. Tetapi kalau ditanjakan lebih baik kita berada di depan kendaraan besar,” ujar Sony.

Pendapat ini diamini Juri Pulubuhu selaku Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Menurutnya sebagai pengendara harus selalu mendeteksi bahaya yang ada disekeliling baik didepan kendaraan maupun dibelakang.

Tindakan paling mudah dan aman dilakukan adalah dengan menghindar.

“Menghindar itu bisa melaju atau membiarkan kendaraan besar tersebut melewati kita, sebab kendaraan besar memiliki kemampuan yang berbeda dalam masalah pengereman, sehingga akan sangat berbahaya jika terlalu dekat dengan kendaraan besar tersebut,” ujar Jusri kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mulailah berinventasi cermat pada bisnis anda. hemat biaya pengeluaran kantor anda dengan layanan lenere virtual & service office @ cbd setiabudi kuningan, jakarta selatan, hubungi 081298505883


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau