Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oli Honda BeAT 2020 Hanya 650 ml, Bisakah Sisanya Disimpan?

Kompas.com - 22/01/2020, 12:32 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengusung mesin eSP generasi baru, Honda BeAT dan Genio hanya butuh oli 650 mililiter (ml). Sehingga kalau ganti oli dengan kemasan 800 ml maka akan ada sisa oli yang tidak terpakai.

Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda, AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, mengatakan, sisa oli yang disimpan tersebut pada dasarnya tetap bisa digunakan kembali saat penggantian oli berikutnya.

Baca juga: Oli Mesin BeAT 2020 Hanya 650 Mililiter, Jangan Kelebihan saat Ganti Oli

"Tapi sebenarnya oli yang sudah dibuka segel atau kemasannya jika penyimpanannya terlalu lama akan kurang baik dari segi pelumasannya jika digunakan," kata Herman kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2020).

Ganti oli motorShutterstock Ganti oli motor

Di sisi lain, Public Relations PT Pertamina Lubricants Intania Prionggo, mengatakan, oli yang disimpan dengan baik tidak akan mempengaruhi kinerja oli, asalkan penyimpanannya tertutup rapat dan tidak terkontaminasi. 

"Pelumas baru tidak memiliki masa kedaluwarsa asalkan masih tersimpan dengan cara yang benar. Pelumas tidak dapat ‘basi,’ namun dapat mengalami penurunan kualitas atau bahkan rusak, apabila terkontaminasi dengan tiga hal, yaitu udara (oksigen), air dan debu," kata Intan.

Baca juga: Cara Cek Oli Motor Sudah Tercampur Air

Intan menjelaskan, jika pelumas sudah terpapar udara dan berkontak dengan oksigen, maka pelumas dapat teroksidasi dan terjadinya oksidasi ini dapat mengurangi kinerja pelumas saat masuk ke mesin.

"Selain itu, pelumas dapat menyerap butiran air yang ada di udara, terutama bila pelumas tersimpan di area yang lembab. Bila pelumas sudah berkontak dengan air, emulsi dapat terbentuk sehingga dapat menyebabkan terjadinya sludge atau endapan," kata Intan.

Selanjutnya bila pelumas terkontaminasi debu terutama yang mengandung silica. Sebab debu ini dapat masuk ke celah-celah kecil mesin dan menimbulkan baret atau keausan yang tidak kita inginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau