Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Polisi Sedang Siapkan Alat untuk Hancurkan Mobil Rongsok | Pesaing Honda HR-V Siap Meluncur

Kompas.com - 16/01/2020, 06:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sedang menyiapkan alat untuk menghancurkan kendaraan rongsok. Apabila tidak melakukan pengesahan STNK dua tahun berturut-turut sejak masa berlaku lima tahunan habis, maka akan dikenakan sanksi itu.

Selain itu, informasi yang tidak kalah menariknya lagi, yakni soal pesaing Honda HR-V dari Korea Selatan, Kia Celtos akan meluncur awal pekan depan di Indonesia.

Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopler di kanal otomotif pada Rabu 15 Januari 2020:

Baca juga: Generasi Baru All New Honda BeAT Resmi Meluncur

1. Identitas STNK yang Diblokir atau Dihapus Tidak Bisa Diaktifkan Lagi

Letak Pajak Progresif di STNKKOMPAS.com / Aditya Maulana Letak Pajak Progresif di STNK

Pemilik kendaraan yang tidak melakukan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan ( STNK) selama dua tahun berturut-turut sejak masa berlaku habis (per lima tahunan), maka akan diblokir atau langsung dihapus secara otomatis.

Baca juga: Harga Honda BeAT 2020 Mulai Rp 16 Jutaan

Pemblokiran atau penghapusan identitas dan registrasi data kendaraan ini, sebagaimana tertuang di Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 pasal 74, tidak bisa dipulihkan atau kembali melakukan daftar ulang. Artinya, kendaraan tersebut menjadi bodong atau ilegal.

"Benar, sesuai dengan regulasi berlaku untuk kendaraan bermotor yang dihapus identitas dan registrasinya tidak bisa diregistrasi ulang lagi (pemutihan). Kendaraan menjadi bodong," ucap Direktur Registrasi dan Identifikasi (Regident) Korlantas Polri Brigjen Pol Halim Pagarra saat dihubungi KOMPAS.com, di Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Baca juga: Identitas STNK yang Diblokir atau Dihapus Tidak Bisa Diaktifkan Lagi

2. Polisi Sedang Siapkan Alat untuk Menghancurkan Kendaraan yang Diblokir

Rongsokan Mercy jadi bahan lomba evakuasi Jasa MargaStanly/KompasOtomotif Rongsokan Mercy jadi bahan lomba evakuasi Jasa Marga

Dalam beberapa waktu ke depan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan menghadirkan alat berat dengan fungsi sebagai penghancur dan daur ulang untuk kendaraan yang sudah tidak layak pakai, atau status identitas pada surat tanda nomor kendaraan ( STNK) telah diblokir dan dihapus.

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Regident) Korlantas Polri Brigjen Pol Halim Pagarra menjelaskan, ini dilakukan guna mendukung aturan Undang-undang Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 dan Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 terkait penghapusan identifikasi dan registrasi kendaraan bermotor.

"Kita sudah menerapkan aturan untuk penghapusan identifikasi dan registrasi kendaraan bermotor itu, tapi memang saat ini masih ada kendala. Kita belum punya alat penghancur atau daur ulang besi-besi tua," katanya kepada KOMPAS.com, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Baca juga: Polisi Sedang Siapkan Alat untuk Menghancurkan Kendaraan yang Diblokir

3. Tersedia Hampir di Seluruh SPBU, Ini Plus Minus Biodiesel B30

Petugas menunjukkan sampel bahan bakar B30 saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019). Uji jalan kendaraan berbahan bakar campuran biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar atau B30 dengan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer tersebut bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar itu tidak akan meyebabkan performa dan akselerasi kendaraan turun.Aprillio Akbar Petugas menunjukkan sampel bahan bakar B30 saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019). Uji jalan kendaraan berbahan bakar campuran biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar atau B30 dengan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer tersebut bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar itu tidak akan meyebabkan performa dan akselerasi kendaraan turun.

Presiden RI Joko Widodo pada akhir 2019 lalu telah meresmikan program Biodiesel 30 Persen atau B30. Solar B30 disebut sudah bisa dibeli konsumen hampir di seluruh SPBU Pertamina yang ada di Indonesia.

“Titik blending kami sudah cukup banyak, dari 28 titik blending yang menyebar di seluruh Indonesia akan disalurkan ke SPBU milik Pertamina di seluruh Indonesia,” ujar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman, belum lama ini.

Untuk diketahui, jenis bahan bakar diesel yang menerapkan kandungan 30 persen Fatty, Acit, Metil, Eter (FAME) yang didapat dari minyak sawit hanya ada pada Biosolar saja. Sementara pada Dexlite atau Pertamina DEX tidak menggunakan kandungan tersebut.

Baca juga: Tersedia Hampir di Seluruh SPBU, Ini Plus Minus Biodiesel B30

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com