JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri otomotif termasuk ke dalam sektor manufaktur yang dinilai mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya adalah melalui ekspor dan kendaraan listrik.
Perkembangan teknologi sudah memasuki otomasi atau era revolusi industri 4.0, yang diprediksi akan mempengaruhi kecepatan perkembangan industri otomotif ke depannya. Sehingga, dengan adanya perkembangan teknologi dan otomasi dalam industri otomotif, maka proses efisiensi akan tercipta. Bahkan, bisa menghemat beban industri.
Baca juga: Ekspor Motor Positif, Disebut Akan Capai Target
Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, mengatakan, produksi dan penjualan otomotif nasional sejak 2013 sampai 2018 telah mencapai rata-rata di atas 1,2 juta unit/tahun. Tak sedikit industri komponen lokal yang ikut bertumbuh seiring dengan adanya peningkatan produksi tersebut.
"Saat ini, ekspor kita sudah meningkat 28 persen. Kita sudah mengekspor ke lebih dari 80 negara. Hal ini menunjukkan produk buatan kita kompetitif di dunia," ujar Putu Juli, dalam diskusi bertajuk "Economic Outlook: Kesiapan Industri Otomotif Menuju Era 4.0", yang digelar oleh IDX Channel, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Putu Juli menambahkan, ada lima negara yang menjadi tujuan utama ekspor, yaitu Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Meksiko, dan Vietnam. Sementara, pemerintah menargetkan industri otomotif mampu mencapai kapasitas produksi sebanyak 1,5 juta unit kendaraan pada 2020.
Baca juga: Toyota Indonesia Jajaki Daerah Baru Tujuan Ekspor
"Otomotif industri Indonesia menunjukkan optimisme bahwa di tahun 2025, ekspor kendaraan secara CBU dapat mencapai angka lebih dari 1 juta unit," kata Putu Juli.
Kementerian Perindustrian juga akan memastkan penerapan industri 4.0 tidak akan menggantikan atau mengurangi peran tenaga kerja manusia. Tapi, justru mendorong peningkatan kompetensi mereka untuk memahami penggunakan teknologi terkini di bidang industri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.