JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Kijang Innova akan memasuki usia kelima pada 2020 mendatang. Santer terdengar kabar bahwa MPV medium ini akan mendapat penyegaran, apalagi tinggal Innova yang belum melakukan facelift dibanding produk lainnya.
Info kehadiran model baru Innova makin menguat setelah Innova Community yang tergabung dalam TOC (Toyota Owner Club) mengaku sudah beberapa kali disurvei oleh PT Toyota Astra Motor terkait pengembangan MPV medium ini.
Ketua Harian Innova Community Fransisca FA, mengatakan sebagai pengguna setia pihaknya sering dimintai pendapat soal plus minus Innova. Bahkan soal pengembangan Innova model hybrid yang tengah hangat belakangan ini.
Baca juga: Toyota Kijang Innova Bensin atau Diesel, Mana Lebih Diminati?
“Dari komunitas sudah pernah disosialisasikan soal ini, menurut kami bagus. Tapi kalau ditanya sekarang mau pakai hybrid enggak? Belum mau, karena dari harga masih terlalu tinggi,” ujarnya saat ditemui Kompas.com belum lama ini.
Ia mengatakan, Innova hybrid akan disukai penggemarnya apabila bisa menawarkan value for money lebih baik dari model bensin atau diesel.
Misal dengan kisaran harga Rp 400 jutaan, bukan tak mungkin Innova model hybrid bisa jadi volume maker baru.
Sementara itu, Fransisca juga mengharapkan fitur keamanan dan keselamatan lebih baik. Menurutnya dengan banderol telah mencapai Rp 466,6 juta untuk tipe Venturer Q A/T Diesel, harusnya Innova punya fitur yang lengkap.
Baca juga: Toyota Kijang Innova Disulap Jadi Ambulans
“Karena dari brand lain di rentang harga tersebut, fitur keamanannya sangat lengkap, kalau Innova saya rasa masih kurang. Misalnya dari airbag mestinya tidak hanya untuk penumpang depan saja, tapi sampai belakang juga,” ucapnya.
Untuk diketahui, saat ini Innova Community telah memiliki 3.600 member yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya dalam negeri, komunitas ini juga memiliki chapter di Malaysia, Dubai, dan yang terbaru di India.
Bahkan beberapa klub Innova di Filipina dan Vietnam juga sempat kerja sama dengan komunitas ini. Mereka tidak berada di bawah payung komunitas, melainkan dianggap sebagai sister community.
"Saya berikan kebijaksanaan untuk mengatur komunitas mereka sendiri, tapi seragam dan logo menggunakan punya Indonesia," ujar Fransisca.
"Inisiasi pertama kebetulan dari saya, karena saya yang pertama mendirikan Innova Asean. Komunitas itu saya gabungkan klub-klub di beberapa negara, kalau memang kita bisa bersaudara lintas negara, why not?" katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.