JAKARTA, KOMPAS.com – Kijang Innova jadi salah satu MPV medium andalan Toyota. Innova ‘Reborn’ jadi model terkini yang dikenalkan sejak 2015. Dua tahun berselang, tepatnya pada 2017 meluncur model Venturer yang lebih bergaya elegan.
Secara umum, Innova terbagi dalam dua pilihan mesin. Pertama mesin bensin 1.998 cc 1TR-FE Dual VVT-i, dengan tenaga 137 dk dan torsi 183 Nm. Mesin tersebut dikombinasikan dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 6-percepatan.
Kemudian mesin diesel 2.393 cc 2GD-FTV with VNT Intercooler. Di atas kertas, tenaganya mencapai 147 dk dan torsi 342 Nm untuk tipe manual, serta 147 dk dan torsi 359 Nm untuk tipe otomatis.
Baca juga: Bergaya SUV, Seperti Apa Nasib Toyota Innova Venturer?
Ketua Harian Innova Community Fransisca FA, mengatakan bahwa Innova tipe diesel lebih diminati ketimbang tipe bensinnya. Terutama untuk wilayah Jabodetabek yang cukup tersedia dengan bahan bakar jenis solar.
“Tapi kalau di luar kota kebanyakan tipe manual bensin, karena untuk solar terkadang susah,” ujarnya saat ditemui Kompas.com dalam acara Toyota Jamboree 2019, beberapa waktu lalu.
Fransisca menjelaskan, Innova bermesin diesel lebih disukai karena alasan performa yang lebih baik, dari segi tenaga dan efisiensi BBM-nya. Selain itu, harga bahan bakar yang lebih murah juga menjadi daya tarik tersendiri.
Baca juga: Ini Dia Pemilik Toyota GR Supra di Indonesia
“Memang harga beli pertama lebih mahal, tapi biaya pemakaian ke depannya bisa lebih murah,” ucap Fransisca.
Melansir data wholesales Gaikindo, penjualan Innova di sepanjang tahun ini dari Januari-September telah mencapai 39.159 unit. Dari total tersebut tipe mesin diesel memang lebih banyak terdistribusi sebanyak 22.754 unit.
Sedangkan Innova bermesin bensin hanya sebanyak 16.405 unit, artinya ada selisih sebanyak 6.349 unit dengan model diesel.
Baca juga: Cuma Ada 4 Unit, Toyota Supra Sudah Habis Terjual
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy, mengatakan jika model terlaris Innova berada pada tipe G, baik itu yang bertransmisi manual ataupun otomatis.
“Dan sekarang komposisi diesel meningkat, dulu di bawah 50 persen, sekarang udah di atas 50 persen, mendekati 55 persen,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Menurut Anton, salah satu alasan yang membuat Innova tipe diesel lebih laris adalah karena faktor mesin baru yang mendapat apresiasi para penggunanya. Ketimbang mesin diesel yang dipakai pendahulunya.
“Kalau dibandingkan generasi sebelumnya, memang rasanya generasi ini diesel-nya lebih tinggi. Walaupun harga lebih mahal, tapi dengan kombinasi value for money-nya, saya rasa jadi alasan banyak konsumen yang membeli diesel,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.