Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Listrik Volvo Akan Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 16/08/2019, 19:14 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Regulasi mengenai kendaraan listrik sudah dibuat dan ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Indonesia semakin dekat memasuki era kendaraan listrik, termasuk juga dengan bus dan truk listrik.

Selama ini, yang banyak diperbincangkan hanya mobil dan motor listrik. Padahal, di dalam Peraturan Presiden (Perpres) disebutkan bus dan truk termasuk ke dalamnya.

Bambang Prijono, CEO PT Wahana Inti Selaras (Indomobil Group), selaku importir Volvo Trucks di Indonesia, mengatakan, Volvo sekarang ini sudah punya truk yang full electric. Namun, masih yang ukuran kecil.

Baca juga: Kompetisi Sopir Truk Volvo Tahun Ini Berubah Status

"Jadi, truk tersebut hanya untuk yang di perkotaan, seperti truk pengumpul sampah. Itu di Eropa sudah beroperasi, di Swedia," ujar Bambang, di sela-sela pengumuman pemenang Volvo Trucks Indonesia Driver Challenge 2019, di Telaga Sampireun, Ancol, Kamis (15/8/2019).

Bambang menambahkan, pihaknya masih belum mau memperkenalkan truk listrik tersebut. Sebab, masih terbentur dengan teknologi dari baterainya.

Menurut Bambang, teknologi baterai tersebut masih belum cukup tinggi untuk bisa beroperasi di negara tropis dan kondisi macet.

"Baterai kan ada jarak tempuhnya. Di Eropa, dia bisa beroperasi hingga 300 km, baru di-charge lagi. Sedangkan di Indonesia, mungkin bisa menurun jadi setengahnya. Apalagi dengan kondisi AC nyala terus, temperatur baterai juga lebih panas," kata Bambang.

Baca juga: Pangsa Pasar Volvo Trucks di Indonesia Merosot

Bambang menegaskan, Volvo Trucks Indonesia pasti suatu saat akan memasukkan truk listrik ke Indonesia. Namun, belum tahun ini.

"Mudah-mudahan tahun 2020. Sekarang kita sedang uji coba di Singapura, truk dan bus. Untuk hybrid, bus sudah berjalan di Singapura. Masalahnya, kalau hybrid itu pakai mesinnya Euro 5. Jadi, bahan bakarnya harus yang bagus. Sementara di sini, kita kan belum siap," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau