Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bluebird Pilih BYD dan Tesla Sebagai Armada Taksi

Kompas.com - 23/04/2019, 12:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Blue Bird Group Tbk melakukan langkah besar dengan menghadirkan armada taksi mobil listrik, Senin (22/4/2019). Keputusan Bluebird membawa 25 unit BYD e6 dan 4 Tesla Model X 75 D dipandang sebagai langkah drastis untuk memasuki bisnis transportasi mobil listrik di Indonesia.

Mengapa dua merek ini dipilih Bluebird sebagai armada mobil listrik pertamanya? Direktur PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono mengungkapkan kedua merek ini dipandang memiliki kemampuan yang tepat untuk menjadi armada taksi karena kemampuan baterainya.

“Keduanya diusung karena kualitasnya sudah teruji di negara lain. Di negara lain keduanya sudah digunakan sebagai kendaraan umum. Ini juga sebagai langkah konkret kami untuk mendukung target pemerintah untuk menghadirkan 20 sampai 30 persen kendaraan listrik di tahun 2035,” ucap Adri yang ditemui di kawasan Mampang, Senin (22/4/2019).

BYD e6 merupakan model mobil listrik yang paling banyak digunakan sebagai taksi. Tercatat beberapa negara sudah menggunakannya seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Belgia dan Belanda, serta beberapa negara Amerika Latin dan di Amerika Serikat.

Tesla sendiri juga sudah digunakan sebagai taksi di Eropa dan Amerika Serikat. Kemampuannya dalam hal jarak tempuh sejauh 350 sampai 400 km dipandang memenuhi syarat sebagai kendaraan listrik.

Baca juga: Ini Spesifikasi Mobil Listrik BYD dan Tesla Bluebird

Mengenai keputusan mengambil mobil listrik ketimbang alternatif mobil ramah lingkungan lain seperti hibrida, menurut Adri karena Bluebird ingin melakukan langkah konkret terkait mobilitas masa depan. Adri mengungkapkan selama ini bahasan selalu mengenai infrastruktur.

“Dua tahun ini riset pengembangan sudah kita dilakukan di berbagai negara yang mengadopsi, kebanyakan di Eropa yang sudah adaptasi full elektric vehicle. Kita percaya ini harus dimulai untuk melihat juga apakah akan ada kendala dalam mengadopsi mobil full listrik. Permasalahannya selama ini yang muncul soal infrastruktur, kekhawatiran mogok di jalan. Saya kira resiko itu secara data tidak kita temukan dan menjadi masalah besar,” ucap Adri.

Adri menjelaskan di kendaraan listrik ada petunjuk kapasitas baterai dan jarak yang masih bisa ditempuh dengan sisa tenaga di baterai tersebut. Itu cukup memperkirakan kapan mobil harus kembali ke pool.

Adri mengungkapkan langkah Bluebird ini membantu pemerintah memberi masukan terkait mobilitas kendaraan listrik. Ini termasuk bila ada rencana untuk membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di kemudian hari.

Bluebird membeli unit BYD langsung dari Shenzhen, China sedangkan unit Tesla Model X diambil dari Inggirs. Ini karena mobil listrik tersebut sudah mengadopsi setik di sebelah kanan.

Sebagai bukti keseriusan untuk berkontribusi terhadap lingkungan, Bluebird sudah menargetkan 200 unit mobil listrik hingga 2020 dan 2.000 unit mobil listrik hingga 2025 mendatang. Langkah ini membuat perusahaan transportasi tersebut mampu menghemat BBM sebesar 94.909.091 liter dan menghilangkan 21.704.760 kilogram emisi CO2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com