Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus-Minus Tambal Ban Tubeless Metode Tusuk dan Tip Top

Kompas.com - 14/04/2019, 09:31 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk berkendara lebih aman dan nyaman, banyak pengendara motor yang menggunakan ban tubeless. Ban ini memiliki kelebihan tidak mudah kempis saat tertusuk benda tajam.

Meski demikian, benda tajam tersebut tetap harus dicabut dan lubangnya ditambal. Ada dua metode yang biasa digunakan untuk menambal ban tubeless, yaitu cara string dan tip top.

Baca juga: Salah Tambal, Ban Tubeless Malah Bisa Rusak!

Metode string adalah menambal dari luar dengan cara menusukkan benang tambal pada lubang yang bocor. Sementara cara metode tip top, menambal dari dalam dengan menempelkan tire patch.

Kedua metode di atas tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Metode String:

Harga yang ditawarkan relatif lebih murah.

Proses pengerjaannya lebih cepat dan mudah, tidak perlu membongkar ban.

Banyak tukang tambal ban yang menggunakan cara ini.

Kekurangan Metode String:

Penambal beresiko terlepas saat di jalan.

Ban beresiko mengalami bocor halus di area yang ditambal.

Ban beresiko mengalami benjol setelah ditambal.

Baca juga: Cara Benar Tambal Ban Tubeless dari Planet Ban

"Sebenarnya cara yang paling direkomendasikan adalah tip top, karena tidak merusak konstruksi ban," ujar Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR kepada Kompas.com (12/4/2019).

Hal yang senada disampaikan Rudi, teknisi Planet Ban di Condet, Jakarta Timur, "Biasanya kami tawarkan dibuka dulu dari pelek seperti menambal ban reguler. Lubang tadi ditambalnya dari bagian dalam bukan tusuk dari luar. Secara waktu pengerjaan lebih lama memang, tapi cara ini lebih aman."

Baca juga: Pilih Ban Motor Custom Sesuai Aliran

Kelebihan Metode Tip Top:

Tambalan lebih kuat dan lebih awet, karena berada di dalam ban.

Bisa digunakan untuk menambal ban yang bocor samping, bahkan robek sekalipun, dimana ini tidak bisa dilakukan dengan metode string.

Kekurangan Metode Tip Top:

Harga yang ditawarkan cukup mahal, kisaran Rp 40.000 sampai Rp 120.000 per lubang, dan tergantung besarnya lubang.

Proses pengerjaan memakan waktu lama dan tidak praktis, karena harus membongkar ban.

Tidak semua toko atau tukang ban menggunakan metode ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau