Ban adalah salah satu komponen terpenting dari sepeda motor, karena menjadi satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan aspal (jalan). Ironisnya, banyak pemilik yang tidak tahu jenis ban apa yang mereka pakai, apalagi jika ditanya berapa ukurannya.
"Kebanyakan memang tidak tahu pakai ban jenis apa. Dikira pakai ban biasa, ternyata motornya sudah pakai ban tubeless. Sebaliknya juga, banyak yang menyangka kalau motor baru pasti ban tubeless, padahal tidak juga," jelas Randy, mekanik Planet Ban di bilangan Depok, Jawa Barat, saat berbincang dengan KompasOtomotif, Sabtu (27/6/2015).
Randy membagi tips mudah bagi para pemilik sepeda motor yang belum tahu apa jenis bannya. Menurut dia, cara tergampang adalah liat bagian pentil. Ban biasa yang memakai ban dalam pentilnya berbeda. Lalu cara kedua adalah lihat tulisan yang ada di dinding ban, apakah jenis Tubeless atau jenis Tubetype.
Profil ban
Umumnya ban dengan ban dalam berprofil lebih kotak. Ban jenis ini sulit untuk diajak bermanuver pada kecepatan tinggi. "Ban tubetype lebih cocok untuk pada kecepatan rendah. Sementara, ban tubeless punya profil lebih bulat. Ini membuat sepeda motor lebih stabil saat bermanuver pada kecepatan tinggi," jelas Randy lagi.
Ban tubetype dengan ban dalam biasanya mampu bertahan lebih dari dua tahun, sementara ban tubeless dengan kompon yang lebih lunak, bertahan satu hingga satu setengah tahun.
Poin plus lainnya soal ban tubeless adalah lebih tahan bocor. "Banyak orang salah dan menganggap ban tubeless itu anti-bocor. Padahal bukan anti, tapi lebih tahan bocor. Kalau dibiarkan angin di dalam ban pasti akan berkurang. Idealnya, saat memasang ban tubeless, mintalah dilapisi dengan produk cairan pelumas ban anti-bocor yang sudah banyak beredar di pasaran," tutup mekanik ramah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.