Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Belum Menyerah Jualan Skutik Mahal SH150i

Kompas.com - 11/02/2019, 12:28 WIB
Aditya Maulana,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Performa penjualan SH150i di Indonesia tidak sebanyak skuter 150 cc Honda lain, seperti Vario dan PCX. Penjualan SH150 dalam satu tahun masih berada di level kurang dari 500 unit, sedangkan model lain mencapai puluhan ribu unit.

Presiden Direktur PT Astra Honda Motor (AHM) Toshiyuki Inuma pernah mengatakan bahwa salah satu faktor penjualannya tidak banyak yakni karena dari sisi harga dinilai terlalu mahal dibandingkan skuter 150 cc Honda lain.

"Kami sadari harga skutik ini memang mahal karena impor dari Vietnam. Andai ini diproduksi lokal, bisa turunkan harganya atau lebih murah Rp 7 juta dari harga yang sekarang," ucap Inuma ketika berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.

Memasuki 2019, menurut Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya, SH150 masih dijual seperti biasa, bahkan perusahaan tidak punya rencana untuk menghentikan penjualannya di Tanah Air.

Baca juga: AHM Janji Inden Honda Forza 250 Tak Lama

"Pasarnya kecil sehingga permintaannya juga menjadi kecil. Masih kita jual sampai sekarang," ujar Thomas akhir pekan lalu di Bandung, Jawa Barat.

Menurut Thomas, permintaan skuter yang diimpor utuh dari Vietnam itu masih ada meskipun secara jumlah sangat kecil. Faktor tersebut yang memperkuat AHM untuk tetap menjual SH150i untuk konsumen di Indonesia.

"Belum punya rencana untuk menghentikan penjualannya. Permintaannya juga masih ada, dan coba akan kita penuhi berdasarkan pemesanan," kata Thomas.

Merujuk pada situs resmi AHM, SH150i untuk 2019 dijual dengan banderol Rp 39.900.000 on the road DKI Jakarta dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com