Poin ketiga, kalau saja, dalam tiga tahun (sampai 2021), ketika Pertamina baru bisa menjamin ketersediaan BBM standar Euro IV di seluruh Indonesia, mobil konsumen rusak. Harus turun mesin misalnya, atau sekedar membersihkan ruang bakar (carbon cleanning), biaya yang dikeluarkan ditanggung siapa? Konsumen atau masyarakat lagi.
Apalagi dalam tiga tahun, konsumsi Pertamax Turbo seharusnya meningkat signifikan, karena tidak ada pilihan lain BBM standar Euro IV di pasar selain yang distribusikan perusahaan migas asing, seperti Sheel atau Total.
Kesimpulan
Jadi, regulasi standarisasi Euro IV ini ibarat, “Jebakan Batman” buat konsumen atau masyarakat. Maju kena, mundur juga kena.
Alangkah baiknya, jikalau pemerintah menyiapkan dengan matang, seluruh stakeholder di bidang ini, mulai dari Kementerian KLH, Pertamina, ATPM (merek mobil) dipastikan siap, sebelum regulasi meluncur. Kalau BBM sudah tersedia, mobil sudah punya standar yang sama, baru kemudian Kementerian mengeluarkan regulasi, sehingga konsumen dan masyarakat tidak seolah sengaja dikorbankan.
Salam, Euro IV!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.