JAKARTA, KOMPAS.com – Pemain otomotif asli Indonesia masih krisis perhatian dari pemerintah. Kondisi ini juga dirasakan oleh perusahaan mobil nasional (mobnas) Fin Komodo, sejak pertama kali mereka memasarkan produk.
Direktur Pemasaran Fin Komodo Dewa Yuniardi, mengatakan, permintaan kepada pemerintah nampaknya tak begitu berat. Mereka hanya butuh untuk dibukakan pasar, dan tak meminta suntikkan dana.
“Pemerintah tak perlu suntik dana ke kami, buat apa itu. Artinya itu hanya orang cengeng yang berharap pemerintah berikan dana. Cukup pasar saja,” kata Dewa kepada KOMPAS.com, Jumat (5/10/2018).
“Jadi kalau pasar kami bisa tumbuh, perputaran omzet kami ada, produksi kami bergerak terus, pihak bank sendiri yang kemudian akan menawrkan kredit ke kami. Itu sudah otomatis,” ujar Dewa.
Baca juga: Kemenperin Bikin Mobil Pedesaan, Fin Komodo Sudah Punya
Maksud pasar sendiri menurut Dewa, adalah di lingkungan pemerintah seperti kementerian dan lembaga. Melalui satu komando, presiden bisa saja menginstruksikan buat lembaga di bawahnya, untuk membeli produk otomotif dalam negeri.
Dewa menambahkan, kepada siapa lagi mereka menggantungkan asa untuk bertahan, selain kepada pemerintah. Pihaknya tak mungkin berharap banyak pada pihak swasta, walaupun kenyataannya mereka yang saat ini membeli produk Fin Komodo.
“Perusahaan swasta merasa simpatik dan membeli produk kami, dan mereka merasa cocok sehingga melakukan repeat order, tapi memang sangat kecil. Nah, inilah yang kami harapkan dilakukan oleh pemerintah,” kata Dewa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.