Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FIN Komodo Anggap Angkutan Perdesaan Bukan Ancaman

Kompas.com - 07/05/2018, 15:28 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Progam mobil perdesaan atau disebut Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) dari Kementerian Perindustrian, tidak dianggap ancaman oleh Fin Komodo.

FIN Komodo yang berdiri sejak 2008 merupakan satu-satunya anggota Asianusa (Asosiasi Industri Automotif Nusantara) yang sampai sekarang masih memproduksi kendaraan. Model yang diproduksi jenis multiguna off-road, Komodo.

Menurut Direktur Pemasaran Fin Komodo Dewa Yuniardi, AMMDes dan Komodo merupakan jenis produk yang berbeda. AMMDes dijelaskan sebagai mobil angkut multifungsi pendukung kerja perdesaaan, misalnya pertanian.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melihat prototipe kendaraan perdesaan yang diberi nama Moda Angkutan Hemat Pedesaan (Mahesa) Nusantara, produksi Bengkel Kiat Motor di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3 /11/2017).Istimewa Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melihat prototipe kendaraan perdesaan yang diberi nama Moda Angkutan Hemat Pedesaan (Mahesa) Nusantara, produksi Bengkel Kiat Motor di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3 /11/2017).

Baca juga : Jokowi Minta Mobil Perdesaan Segera Produksi

"Kami kan bukan. Kami lebih tepatnya adalah penyambung desa, AMMDes kan alat multifungsi. Kami yang menyambung antar desa ke desa yang tidak ada infrastrukturnya. Jadi ini bukan ancaman buat kami,” ucap Dewa, saat penutupan Indonesia International Motor Show (IIMS), di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).

Saat ini Kemenperin sedang berusaha mempercepat lahirnya regulasi untuk program AMMDes. Tujuan AMMDes yaitu menyediakan alat transportasi atau alat produksi untuk meningkatkan perekonomian perdesaan. Dewa berharap Fin Komodo bisa ikut merasakan benefit regulasi itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com