JAKARTA, KOMPAS.com – Produsen mobil nasional, Fin Komodo, mengaku hanya menjual 100-an unit Komodo pada tahun lalu. Direktur Pemasaran Fin Komodo Dewa Yuniardi mengatakan angka itu menurun dari 2016 dan penyebabnya belum bisa dipahami.
“Saya juga bingung mau ngomong apa. Saya bilang karena perekonomian, tapi banyak orang menyanggah bahwa perekonomian lagi bagus,” kata Dewa di Jakarta, Sabtu (28/5/2018).
Menurut Dewa, perekonomian stabil hanya dirasakan kalangan menengah ke atas, namun di menengah bawah, tempat pasar Komodo, dikatakan “jeblok”.
Fin Komodo berharap hasil bagus pada tahun ini, namun menjalaninya bakal jadi tantangan. Selama 11 hari penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS), tidak ada satupun Komodo yang dibeli pengunjung.
Baca juga : Fin Komodo Tanpa Transaksi Penjualan di IIMS 2018
Fin Komodo merupakan cerminan industri murni lokal yang berusaha bertahan di era modern. Komodo merupakan mobil multiguna off-road yang dikembangkan sendiri oleh Fin Komodo sejak 2005 lantas dijual pada 2008.
Setidaknya ada empat varian Komodo, yaitu versi basik KD250AT, KD250X yang terinspirasi kendaraan intai tempur TNI AD, Sysco Mobile Fire sebagai unit pemadam kebakaran di medan padat penduduk, serta Medevac sebagai kendaraan medis masuk desa atau hutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.