Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Minta Pengendara Kurangi Kecepatan

Kompas.com - 07/09/2018, 14:27 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kembali mengampanyekan keselamatan di jalan khusus bagi para pengendara mobil dan sepeda motor.

Kondisi ini dilakukan mengingat tingginya jumlah kecelakaan di 2017 sekaligus menyambut Pekan Keselamatan Jalan 2018 yang diadakan di Banjamasin, Kamis (6/9/2018) kemarin.

Menurut Budi, berdasarkan fakta data kecelakaan lalu lintas di dunia, mayoritas korbannya adalah koleompok usia produktif yang masih sangat muda dan berpotensial.

"Dari data pertahunnya ada 1,25 juta orang meninggal karena kecelakaan. Sementara untuk korba sendiri itu rata-rata usia 15-29 tahun dan paling banyak adalah berasal dari dunia pendidikan setara SMA," kata Budi dalam keterangan resmi Kemenhub.

Baca juga: Perubahan Paradigma “Road Safety”, Orang Boleh Kecelakaan, tapi...

Pada 2017, korban meninggal dunia jumlahnya mencapai 39.300 jiwa, atau sekitar tida sampai empat orang meninggal karena insiden kecelakaan tiap jamnya. Sedangakan di 2016, tren kendaraan yang paling sering mengalami kecelakaan didominasi sepeda motor.

Ilustrasi kecelakaan lalu lintastwitter.com/tmcpoldametro Ilustrasi kecelakaan lalu lintas

Untuk itu, Budi mengajak masyarakat untuk sama-sama mengontrol diri serta mengurangi kecepatan sebanyak lima persen dari kecepatan rata-rata kendaraan. Harapannya begitu bisa menekan angka kecelakaan fatalitas di jalan raya.

Baca juga: Dua Hal Sepele Ini Mampu Kurangi Potensi Kecelakaan

"Kalau menguangi kecpatan rata-rata kendaraan dapat mengurangi 30 persen kecelakaan. Jadi jika kita berkendara baiknya kecepatan 30 sampai 50 kpj, kalau 80 kpj itu berbahaya," ucap Menhub.

Budi juga ikut mengingatkan bagi pengendara untuk tidak melakukan aktivitas lainnya saat membawa motor atau mobil seperti bermain ponsel. Selain itu, pengguna motor juga wajib hukumnya untuk menggunakan hel, bukan hanya semata untuk mematuhi lalu lintas, tapi untuk melindungi kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau