SILVERSTONE, KOMPAS.com - Dibatalkannya balapan GP Inggris pada Minggu (26/8/2018), merupakan hasil keputusan mayoritas para pebalap yang hadir dalam rapat di Komisi Keselamatan.
Hanya ada dua pebalap yang menolak keputusan tersebut dan ingin balapan tetap dilanjutkan. Keduanya adalah Jack Miller (Pramac Ducati) dan Johann Zarco (Yamaha Tech3).
Tidak semua pebalap ikut dalam rapat. Valentino Rossi (Movistar Yamaha) lebih memilih tidak hadir. Namun ia menerima keputusan mayoritas. Sedangkan Andrea Dovizioso (Ducati) tidak mendapat kabar untuk hadir dalam rapat tersebut.
Miller dilaporkan jadi pebalap yang paling vokal menyuarakan agar balapan terus dilanjutkan. Menurut pebalap asal Australia ini, keputusan mayoritas pebalap dilatarbelakangi kecelakaan yang menimpa Tito Rabat (Avintia Ducati) saat sesi kualifikasi sehari sebelumnya.
Baca juga: Celotehan Pebalap MotoGP soal Batalnya GP Inggris
"Ini memalukan buat saya. Tapi keputusan pembatalan sudah diambil," kata Miller dikutip dari motorsport.com.
Sedangkan Manajer Monster Yamaha Tech3 Herve Poncharal kecewa atas ditolaknya opsi untuk memindahkan balapan MotoGP Inggris ke hari Senin. Keputusan untuk membatalkan sebuah seri GP merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak GP Austria pada 1980.
Sebaliknya, pada GP Qatar 2009, seri MotoGP pernah dipindah dari Minggu ke Senin. Poncharal merasa seharusnya balapan mengikuti prosedur seperti yang pernah dilakukan di Qatar.
Baca juga: Balapan MotoGP Pernah Digeser ke Hari Senin Karena Hujan
"Saya selalu menjadi seorang demokratis dan menghormati suara mayoritas. Saya menghormati semua pebalap. Karena mereka adalah orang-orang yang mengambil risiko. Mereka dapat memutuskan apakah trek aman atau tidak," ujar pria yang juga menjabat Presiden IRTA (asosiasi tim balap MotoGP) ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.