Jakarta, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) beralasan kenapa pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sedan harus diturunkan.
Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi mengatakan jumlah produksi sedan dari Thailand lebih besar dari Indonesia.
Jika kondisi ini dibiarkan, maka ada potensi sedan buatan Thailand yang akan berjaya di Indonesia. Sebab Thailand diuntungkan dengan adanya ASEAN Free Trade Agreement.
Padahal baik Thailand dan Indonesia sama-sama negara yang jadi basis produksi produk otomotif.
Baca juga: Pajak Sedan Turun Dua Bulan Lagi
"Sekarang kan ada mobil buatan Thailand selama ASEAN component sudah 40 persen, bisa ekspor ke Indonesia bea masuk 0 persen," kata Nangoi di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Menurut Nangoi, ada potensi permintaan sedan di Indonesia semakin meningkat seiring meningkatnya pendapatan masyarakat. Sebab jika pendapatan naik, maka selera juga akan berubah.
Baca juga: Australia Pasar Potensial Sedan dari Indonesia
"Kalau suatu saat orang yang pendapatannya naik berpikir 'gue enggak mau naik MPV kecil-kecil lagi, gue mau pakai sedan', yang terjadi kita beli sedannya impor. Saya mau jaga supaya Indonesia jangan sampai jadi importir mobil," pungkas Nangoi.
Saat ini Indonesia diketahui hanya mengekspor satu produk jenis sedan, yakni Toyota Vios. Kecilnya ekspor sedan berbanding lurus dengan rendahnya penjualan di pasar domestik.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan selama 2017, penjualan sedan hanya mencapai 9.139 unit. Padahal jumlah total keseluruhan penjualan mobil mencapai 1.079.534 unit.
Dari total penjualan itu, multi purpose vehicle (MPV) menjadi model yang paling laris dengan angka penjualan mencapai 596.893 unit atau 55,3 persen dari total penjualan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.