Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kerusakan Mobil Akibat Banjir dan Biaya Perbaikannya

Kompas.com - 18/02/2018, 17:05 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Untuk membersihkan interior mobil yang kotor karena banjir, Adit menyebut diperlukan cairan khusus untuk menghilangkan noda yang menempel. Untuk kotoran yang menempel di jok akan disedot lebih dulu dengan vacuum cleaner.

Menurut Adit, jok yang sudah dibersihkan nantinya akan dikeringkan dengan alat pengering. Namun untuk hasil terbaik, jok tetap akan dijemur mengandalkan panas sinar matahari. Kondisi inilah yang disebutnya bisa memakan waktu lama. Karena jika cuaca tidak mendukung, maka proses pengeringan jok tidak bisa dilakukan.

"Sebagus apapun pakai dryer, tetap hasil terbaik jika dijemur langsung pakai sinar matahari. Karena sinar matahari bisa menghilangkan lembab," ucap Adit.

Cari Rute Lain

Bila menemui jalan yang tergenang, apalagi dengan ketinggian yang sudah mencapai setengah roda mobil, pengendara diimbau untuk tidak nekat menerobosnya. Seberapapun tingginya jarak lantai mobil ke tanah (ground clearance). Mencari jalan lain dianggap lebih baik untuk menghindari kerusakan pada mesin.

Jika terpaksa karena darurat dan tidak ada pilihan rute lain, pastikan tinggi genangan air setidaknya 30 cm di bawah saringan udara agar tidak tersedot ke dalam mesin. Selain itu jaga putaran mesin tetap tinggi agar air tidak terhisap ke dalam knalpot.

Dealer Techical Support Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, mobil dengan ground clearance tinggi sejenis SUV kadang diangggap aman menerobos banjir. Namun anggapan itu tidak mempertimbangkan potensi masuknya air akibat gelombang yang ditimbulkan kendaraaan lain.

Suasana banjir di Perumahan Total Persada Kota Tangerang, Senin (14/11/2016). Banjir di Kota Tangerang disebabkan oleh luapan dari beberapa kali dan tersumbatnya drainase di sejumlah titik.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suasana banjir di Perumahan Total Persada Kota Tangerang, Senin (14/11/2016). Banjir di Kota Tangerang disebabkan oleh luapan dari beberapa kali dan tersumbatnya drainase di sejumlah titik.

Menurut Didi, air akibat gelombang yang ditimbulkan kendaraaan lain bisa saja masuk melalui grill dan akhirnya menggenangi mesin. Bila sudah begini, potensi water hummer bisa saja terjadi.

"Walaupun ketinggian air masih di bawah roda, tapi potensi air masuk ke mesin bisa saja terjadi dari gelombang yang ditimbulkan kendaraan lain dari arah berlawanan," kata Didi.

Untuk pengendara yang nekat menerobos genangan tinggi, namun tiba-tiba gagal dan mogok di tengah jalan, disarankan untuk tidak langsung menghidupkan mesin. Tujuannya mencegah ECU korslet.

Pengecekan sistem pada mobil masa kini butuh scanner khusus.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Pengecekan sistem pada mobil masa kini butuh scanner khusus.

Pemilik kendaraan disarankan untuk menyewa mobil derek untuk membawa mobilnya ke bengkel terdekat. Nantinya mekanik akan mengecek bagian apa saja yang terendam. Jika memang ditemukan ECU terendam, mekanik akan membongkar dan membersihkannya. Dengan cara ini, maka ECU tidak akan korslet. Sehingga pemilik tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menggantinya.

"Jadi kalau mogok, biarkan saja. Sebaiknya didorong atau diderek. Jangan langsung dihidupkan karena bisa bikin ECU korslet," ucap Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau