Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Truk di Indonesia Masih "Jadul"

Kompas.com - 08/06/2017, 15:42 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Perkembangan teknologi tak selalu diiringi dengan kecepatan adaptasi pengguna atau konsumen. Contohnya, ketika PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) meluncurkan generasi baru medium duty truck berteknologi common rail, sambutannya justru ”kurang semarak”.

Hasil studi dan data penjualan dengan gamblang menyatakan bahwa konsumen truk di Indonesia lebih suka teknologi "jadul" yang gampang perawatannya. Para mekanik ”bengkel pinggiran” atau bahkan sopirnya sendiri sudah terbiasa dengan teknologi lama.

”80 persen truk kategori III yang terjual adalah berteknologi konvensional, maksudnya bukan common rail. Gimana lagi, orang maunya begitu, mau bilang apa?” kata Santiko Wardoyo, Direktur Pemasaran dan Penjualan HMSI, (6/6/2017), di Jakarta.

Santiko mengaku tak mungkin memaksa konsumen untuk memilih produk tertentu, apalagi dengan teknologi yang membuat konsumen merasa nyaman. ”Iyalah, masa orang mau mi goreng dipaksa beli mi godok? Bisa pindah toko sebelah (merek lain),” ucap Santiko.

Dirinya pun menceritakan bahwa kondisi ini sudah pasti tak hanya dialami HMSI, tetapi juga merek kompetitor. Hasil pengamatan di lapangan, permintaan truk-truk injeksi yang biasa justru tetap tinggi.

Edukasi sudah pasti dilakukan HMSI, bahkan sejak pertama kali meluncurkan truk medium common rail pada 2012 lalu. Langkah ini tetap akan terus dilakukan sampai konsumen akan terbiasa dengan sendirinya.

”Prinsipal tak mungkin memaksakan harus truk teknologi baru. Ini urusannya penjualan,” ucap Santiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau