Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proton Dijual, Beban Pemerintah Malaysia Berkurang

Kompas.com - 31/05/2017, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Kuala Lumpur, KompasOtomotif – Kemitraan strategis antara Proton dengan Zhejiang Geely yang resmi ditandatangani dipercaya menghasilkan banyak manfaat. Selain itu, juga bakal membebaskan Proton dari subsidi pemerintah yang digelontorkan terus-menerus.

Mengutip Paultan, Selasa (30/5/2017) Datuk Ahmad Fauzi Zahari, anggota parlemen Malaysia mengatakan, kalau subsidi yang diberikan sudah mencapai miliaran ringgit sejak awal berdirinya selama 30 tahun terakhir. Kondisi itu disebut tidak dapat berlangsung selamanya.

"Saya mendukung pandangan menteri keuangan yang berharap dapat melangkah maju, tidak akan ada subsidi lebih lanjut untuk Proton, dan mereka dapat berdiri di atas kakinya tanpa meminta bantuan pemerintah. Pemerintah sekarang tidak mampu untuk terus memasukkan uang baik ke dalam bisnis yang buruk. Kami harus memotong bisnis yang buruk," ujar Fauzi.

Dirinya menambahkan, kalau ikatan dengan Geely akan menghasilkan peningkatan produksi dan pendapatan untuk Proton. Meskipun produksi tahunan Proton saat ini di pabrik Tanjung Malim hanya sekitar 74.000 unit atau 20 persen dari kapasitasnya.

"Dari kerjasama ini, Proton juga bisa meningkatkan produksinya lima kali lipat, atau menjadi 500.000 kendaraan dalam tiga tahun, sampai 2020. Tentunya dengan masuk ke pasar ASEAN, di mana populasinya mencapai 600 juta, dan lebih signifikan lagi, pasar China," ucap Fauzi.

Baca juga : Geely China Akhirnya Akuisisi Proton Malaysia

"Bahkan jika Proton, melalui Geely, hanya menguasai 1 persen saja pasar China, berarti ada 280.000 mobil tambahan yang akan diproduksi oleh Proton. Bayangkan saja, ribuan lowongan kerja baru akan diciptakan untuk orang Malaysia, " ucap Fauzi.

Ahmad Fauzi juga meneruskan, secara pribadi dirinya senang dengan masa depan Proton, karena kesepakatan tersebut berarti menyelamatkan 60.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung, dengan sekitar 200.000 vendor, distributor dan pemasok lainnya.

"Menyelamatkan pekerjaan selalu menjadi hal terpenting di benak pemerintah, saat menyuntikkan dana ke Proton selama bertahun-tahun. Lalu penjualan saham Proton harus dilihat secara ketat, sebagai sebuah keputusan bisnis dan tidak ada yang lain," kata Fauzi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau