Cesena, KompasOtomotif – Nicky Hayden akhirnya menghembuskan nafas terakhir, (22/5/2017), setelah berjuang dari kondisi kritis pasca kecelakaan yang menimpa Juara dunia MotoGP 2006 itu, Rabu (17/5/2017).
Pebalap asal Amerika Serikat berusia 35 tahun itu mengalami kecelakaan parah saat melatih fisik menggunakan sepeda. Dia ditrabak sebuah mobil di perempatan CA Raffaelli, Misano, Italia. Hayden mengalami cedera di bagian dada, kepala, dan tulang pelvis.
Hayden lalu dirawat intensif di ICU rumah sakit Maurizio Bufalini, Cesena, Italia. Setelah beberapa hari melewati masa kritis dan tak sadarkan diri, nyawanya pun tak tertolong.
Pebalap dengan julukan "The Kentucky Kid" adalah salah satu pebalap berbakat asal Amerika Serikat yang memutuskan untuk pindah haluan ke ajang World Superbike Championship pada 2015, dan masih setia bersama tim Honda.
Sepak terjang Hayden di MotoGP juga tak bisa dilupakan begitu saja. Meski dia hanya memenangi dua balapan MotoGP, namun berkat kegigihannya dia mampu menjadi kampiun dan mengubur ambisi Rossi pada 2006.
Simbol positif
Hayden menjadi simbol pebalap yang dikenal gigih, tak pernah menyerah sampai bendera finish dikibarkan. Dia juga menjadi standar baru profesionalitas terhadap tim, sponsor, dan olahraga secara keseluruhan.
Pemilik nomor 69 itu juga punya gaya balap unik, mengombinasikan style dirt-track, dan gaya riding yang santai serta ”sopan”. Sosoknya yang murah senyum membuatnya gampang meraih simpati instan dari para fans dan media, terutama saat debut di ajang MotoGP pada 2003.
Para rival pun menaruh hormat padanya, seperti saat bernaung di tim pabrikan Honda dan Ducati. Hayden selalu menjadi rekan setim yang sangat kondusif, bahkan buat Valentino Rossi dan Casey Stoner yang selalu menyatakan respek.
Bahkan saat tahu Hayden kecelakaan dan kritis, Rossi menyebutnya sebagai salah satu teman baik yang dipunyainya di dalam paddock. Padahal, upaya Rossi meraih gelar kelima berturut-turut digagalkan Hayden saat balap terakhir di Valencia pada 2006.
Dedikasi
Kini, sang superstar telah tiada. Hayden benar-benar mendedikasikan hidupnya di dunia balap yang penuh bahaya. Dia pun seakan menjadi saksi saat Daijiro Kato tewas di Suzuka, 2003, atau musim pertamanya di MotoGP. Dia juga berada di trek saat Marco Simoncelli juga tewas di Sepang pada 2011.
Kehilangan nyawa di luar balap, atau tanpa bersentuhan dengan dunia yang dia cintai dan ketahui risikonya, tampak terlalu tragis.
Kematian Hayden juga menutup chapter sejarah pebalap Amerika Serikat. Mantan juara AMA Superbike itu adalah orang Amerika terakhir yang berlaga di MotoGP, juga World Superbike Championship.
Selamat Jalan, Hayden!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.