Bogor, KompasOtomotif – Pemain bisnis otomotif di Indonesia cukup heterogen, walaupun yang tampak dipermukaan hanya dominasi merek Jepang dan Jerman. Selain kedua penguasa itu, juga ada produsen mobil yang berasal dari India, Tata Motors
Meski digencet sana-sini, Tata Motors masih bertahan sejak hadir di Indonesia sejak September 2012. Memang, sampai saat ini, Tata memasarkan produknya dengan mengimpor dari India, tapi tidak menutup kemungkingan mereka bakal membangun pabrik di dalam negeri.
“Iya tentu saja kami akan lakukan itu di sini (membangun pabrik). Kami memiliki pabrik di Thailand, dan mungkin saja kami juga akan punya di Indonesia,” ujar Pangkaj Jain, Marketing Director Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Selasa (14/3/2017).
Pangkaj melanjutkan, kalau dirnya tidak ingin gegabah berinvestasi, tanpa berpikir panjang. Karena bukan hal yang baik, ketika Tata membuka pabrik, kemudian ditutup, setelah berjalan dalam waktu yang tidak lama (karena performa penjualan misalnya).
“Kami belum tahu kapan, karena saat ini Tata lebih ingin memperkenalkan bagaimana merek kami, memperlihatan keuntungan saat memilih Tata, yang ujungnya, akan banyak konsumen yang menggunakan merek kami,” ujar Pangkaj.
Pangkaj melanjutkan, untuk bisa membangun pabrik perakitan di Indonesia, TMDI hanya membutuhkan volume penjualan minimal 800 unit per bulan. “Itu setidaknya yang perlu dikejar ketika akan berinvestasi di sini,” ujar Pankaj.
Dari data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), TMDI di 2016 berhasil memasok kendaraan 989 unit, atau turun 28,7 persen, dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.388 unit. Jika dihitung rata-rata (2016), setiap bulannya Tata menjual sekitar 82 unit.
Jadi untuk bisa mencapai 800 unit per bulan, TMDI perlu menambahkan volumenya sampai 718 unit lagi. Bukan angka yang sedikit untuk dikejar, dan pastinya juga bakal memakan waktu. Namun, selalu terbuka kemungkinan, untuk TMDI bisa mencapainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.