Kuala Lumpur, KompasOtomotif – Salah satu peminat untuk masuk dalam foreign strategic partner (FSP) Proton, Zhejiang Geely, kemungkinan bakal menarik diri. Proses negosiasi bisa saja berhenti, berdasarkan laporan The Star, mengutip Bloomberg, (3/3/2017).
Dari laporan tersebut, Chairman Geely Li Shufu menyatakan alasan penarikan diri itu karena induk dari Proton, DRB-Hicom, dianggap kebingungan mengenai konsep kemitraan yang akan dijalankan. Li mengatakan bahwa DRB-Hicom terus-terusan mengubah rencana.
”Mereka terus berubah. Sekarang ini, besok itu. Mereka belum memutuskan apa yang mereka inginkan,” kata Li dalam wawancara khusus di Beijing.
Sebelumnya, dilaporkan Geely dan perusahaan Perancis, PSA Group berminat untuk menjadi mitra Proton. Janji DRB-Hicom, beberapa teknologi baru yang dikembangkan besama Volvo termasuk dalam kesepakatan.
Sumber mengatakan bahwa Geely ingin masuk lebih serius mengembangkan pasar dengan mobil setir kanan dengan kerjasama ini, dan itu harus meminjam kuasa Proton.
Seperti ditulis Paultan, CEO Proton Datuk Ahmad Fuaad Kenali dan juru bicara perusahaan menolak berkomentar soal ini.
Sementara di lain pihak, PSA mengonformasi telah memasukkan penawaran kerjasama, yang di dalamnya ada klausul untuk adanya akses memanfaatkan fasilitas Proton memproduksi dan mengekspor kendaraan, guna melancarkan misi PSA masuk ke ranah Asia Tenggara.
DRB-Hicom sudah mengumumkan sebelumnya kalau keputusan final tentang kerjasama dengan merek lain ini akan diumumkan akhir semester pertama 2017.
Negosiasi diharapkan masuk kriteria kunci Proton, yakni strategis, operasional, dan cocok secara kultur. Proton juga ingin, bahwa kerjasama ini tetap menjadikan merek Malaysia itu sebagai merek mobil nasional pertama dan satu-satunya merek asal ASEAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.