Jakarta, KompasOtomotif – PT Toyota Motor Manufacturin Indonesia (TMMIN) tahun ini harus menerima kenyataan, di mana tidak berhasil mempertahankan performa bisnis ekspornya, dibanding 2015. Walaupun penurunan yang terjadi dianggap tidak terlalu signifikan.
Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN mengatakan, penurunan karena permintaan di wilayah sasaran utama ekspor berkurang, seperti di Timur Tengah yang turun hingga 30 persen. Namun kondisi itu masih tertolong oleh demand impor yang tumbuh di negara lain, seperti Filipina dan Vietnam.
“Pengiriman ekspor sedikit turun tahun ini, di angka 5 persen. Sementara untuk tahun depan kita lihat saja respons pasar di semester pertama, dan kita bicarakan kembali bulan Agustus mengenai pasar Maroko, Argentina dan Vietnam seperti apa,” ujar Warih saat dijumpai pada acara penghargaan Toyota Eco Youth (TEY) di Taman Mini, Jakarta, Selasa (20/12/2016).
Warih melanjutkan, meski ekspor turun dari 170.000-an unit tahun lalu menjadi sekitar 165.000-an unit saat ini, produksi untuk domestik mengalami kenaikan mulai dari 10 persen sampai 15 persen. Jadi secara total volume produksi 2016 lebih besar dibanding dengan di 2015.
“Tercapai target produksi TMMIN tahun ini. Pihak Toyota Astra Motor (TAM) juga sudah menetapkan pangsa pasar di Indonesia sekitar 36 persen. Jadi secara keseluruhan total produksi TMMIN naik,” ujar Warih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.