Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk ke Ruang Rahasia Pabrik Toyota Indonesia

Kompas.com - 20/12/2016, 08:02 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Urusan dapur biasanya bukan konsumsi publik, namun hal itu perlahan tidak berlaku buat Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Seiring waktu, TMMIN semakin membukakan pintu buat kamera jurnalis masuk ke tempat yang sebelumnya rahasia.

Melihat proses pengepresan, pengelasan, atau perakitan, di pabrik TMMIN sudah biasa. Salah satu lokasi yang sebelumnya selalu bikin penasaran karena terlarang yaitu bagian pengecatan.

Saat TMMIN mengajak puluhan jurnalis ke pabrik kedua di Karawang, Jawa Barat, Senin (19/12/2016), rombongan dipersilahkan memasuki bagian pengecatan dan diizinkan mengabadikan gambar di lokasi yang kebanyakan memanfaatkan mekanisme otomation alias teknologi robot. 

Di pabrik kedua, TMMIN memproduksi lima model yaitu, Etios Valco, Yaris, Limo, Vios, dan Sienta. Proses pengecatan dimulai setelah pelat yang sudah berbentuk bodi mobil keluar dari jalur pengelasan.

Febri Ardani/KompasOtomotif Proses "electro dipping" di bagian pengecatan di pabrik kedua Toyota Motor Manufacturing (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat. Metode ini sekaligus membuat lapisan anti karat di bodi mobil.
Kerangka bodi itu keluar dari jalur pengelasan dengan kondisinya kotor oleh bekas las, cat spidol, kotoran, dan banyak mineral. Proses pengecatan terdiri dari 12 bagian, dimulai dengan membersihkan kerangka bodi menggunakan Bazooka System.

Sistem itu baru menyemprotkan air bervolume 1.500 liter per menit. Semburan airnya berguna buat merontokan sisa pengelasan yang tidak terlihat mata agar pengecatan bisa sempurna.

Setelah itu kerangka bodi masuk ke bagian Micro Bubble System. Teknologi ini juga baru, kerangka bodi direndam di cairan khusus untuk menghilangkan bekas minyak di pori-pori pelat bodi. Proses lanjut ke electro dipping selama tiga menit buat melapisi pelat bodi lapisan anti-karat.

Febri Ardani/KompasOtomotif Proses pemeriksaan kualitas sebelum diproses ke tahap selanjutnya
TMMIN menggunakan pelarut cat berbahan sebagian besar air (water based). Pelarut water based ini merupakan cairan yang mengandung DI (de-industrialisasi atau air murni/air hasil penyulingan.

Febri Ardani/KompasOtomotif Kerangka bodi yang sudah dilapisi cat utama dibawa ke tahap berikutnya, unit yang terdeteksi bermasalah dipinggirkan.
Setelah itu, kerangka bodi dikeringkan menggunakan empat macam oven. Oven pertama mengeluarkan suhu 180°C, kerangka bodi masuk ke untuk dikeringkan ini setelah proses pencucian selesai.

Febri Ardani/KompasOtomotif Proses pemeriksaan terakhir sebelum kerangka bodi yang sudah dicat masuk ke proses perakitan.
Oven kedua menghasilkan suhu 120°C buat mengeringkan setelah kerangka bodi dilapisi cat dasar. Oven ketiga dimasuki kerangka bodi usai mendapat pengecatan lapisan utama yang dikerjakan tangan-tangan robot. Setelah itu kerangka dikeringkan lagi dengan suhu 180 °C setelah mendapat lapisan varnish.

“Sistem pengecatan yang diterapkan oleh TMMIN saat ini sudah mampu menjamin ketahanan kualitas selama 10 – 20 tahun,” kata Agung Prasetyo Manager Paint Shop TMMIN Plant II. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau