Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2016, 13:41 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Banyak beredarnya oli impor dan oplosan di dalam negeri, membuat pada pengusaha lokal gerah. Mereka bahkan memohon proteksi dari pemerintah, pasalnya sudah banyak juga yang harus gulung tikar.

Namun di lain pihak, Paul Toar, Presiden Direktur Top 1 Indonesia mengatakan hal yang berbeda. Dirinya menganggap, sudah bukan lagi zamannya meminta perlindungan pemerintah akan gempuran produk impor.

Baca juga : Pelumas di Indonesia Wajib SNI

“Saya kira paradigma untuk melindungi pelumas dalam negeri itu salah. Seperti saya katakan, sudah bukan zamannya minta  perlindungan, zamannya adalah menigkatkan daya saing,” ujar Paul yang juga sebagai Ketua Umum Perhimpunan Distributor, Importir dan Produsen Pelumas Indonesia (PERDIPPI) menjawab KompasOtomotif, Rabu (5/10/2016).

Paul melanjutkan, dengan daya saing yang meningkat, maka pasar dunia bisa menjadi pasar produk dalam negeri Indonesia juga. Paul mengakui kalau paradigma ini sudah tertanam sudah sejak lama dan selama puluhan tahun.

Baca juga : Pertamina Dukung Penuh SNI Wajib Pelumas

“Di Indonesia ini selama puluhan tahun selama zaman Presiden Suharto dan sesudah itu juga, mereka fokusnya bagaimana mengganti barang impor dengan barang lokal (import subtitution). Namun, paradigman itu seharusnya berubah, bukan lagi import subtitution tapi bagaimana meningkatkan daya saing, supaya kita bisa ekspor. Bukan malah mencegah impor,” ujar Paul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com