Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2016, 20:26 WIB
|
EditorAris F Harvenda

Cimahi, KompasOtomotif – Datsun Indonesia boleh saja bergeming dan menampik adanya efek negatif akibat hadirnya si kembar Toyota Calya dan Daihatsu Sigra. Namun pada kenyataannya, diler merasakan pukulan yang sangat telak dan menyatakan penurunan permintaan.

Di Cimahi, melalui diler Nissan-Datsun Cimahi (PT Wahana Wirawan), merasakan adanya penurunan Surat Permintaan Kendaraan (SPK), khususnya Datsun dalam sebulan terakhir. Ivan Sofyan, Kepala Cabang, mengatakan kepada KompasOtomotif bahwa efek yang dirasakan cukup besar.

”Penurunannya cukup besar, baik dari SPK maupun mobil yang terkirim. Efeknya kami rasakan bulan lalu (September 2016) sangat terasa,” ujar Ivan Sabtu (1/10/2016), di Cimahi, Kabupaten Bandung.

Kendati demikian Ivan mengatakan, kondisi yang terjadi di tempatnya bekerja tidak menggambarkan   situasi Datsun secara nasional.

Cerita yang sama diungkap salah satu tenaga penjual Datsun di Jakarta. Kepada KompasOtomotif, (1/10/2016), pemesanan yang unti Datsun Go Panca dan Go+ Panca tak sekencang dua atau tiga bulan lalu.

”Konsumen banyak yang tanya, cuma banyak juga yang menahan diri, melihat merek sebelah dulu. Biasanya saya bisa 5-10 SPK sebulan, kini mencari 3 sudah susah,” kata wiraniaga.

Bagaimanapun, ada data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dengan gamblang menunjukkan adanya penurunan setidaknya hingga Agustus 2016.

Datsun tercatat menjual 2.047 unit (wholesales) pada Agustus. Sementara Calya tiba-tiba menyeruak dengan 9.241 unit, dan Sigra yang melejit di angka 5.734 unit.

Perolehan Datsun itu sudah menurun secara bertahap sejak awal tahun yang masih mampu mencapai rata-rata penjualan 3.100 – 3.200 unit sebulan. Perolehan Agustus 2016 juga menjadi titik terendah Datsun selama tahun 2016.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com