Kondisi Mesin Bensin Ketika Pakai Oli Diesel

Jakarta, KompasOtomotif – Produk oli yang dirancang bisa digunakan untuk mesin bensin dan diesel sudah banyak beredar. Meski begitu tidak semua konsumen mau menggunakannya selain itu juga belum banyak bengkel ingin merekomendasikan.

Biar tidak salah, cara mengidentifikasi oli spesifikasi mesin bensin dan diesel dilihat dari kode API (American Petrolium Institute) pada kemasan. Kode untuk mesin bensin diawali huruf “S”, misalnya SE, SF, SM. Sedangkan buat diesel dimulai huruf “C”, misalnya CA, CB, CC, CD.

Oli yang bisa dipakai mesin bensin dan diesel punya dua ciri khas kode, misalnya SH/CD, SL/CF, atau CF/SJ. Jika melihat kode seperti itu tertera pada kemasan berarti oli boleh dituang ke mesin bensin atau diesel, tentu lebih dulu pastikan sesuai dengan kondisi mesin.

Boediarto, Head of Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Technical Service Department PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Jumat (23/9/2016), menjelaskan, sebagian besar masyarakat belum terbiasa dengan oli seperti itu. Jadi masih banyak yang ragu.

“Biasanya produk begini ada di aftermarket. Walau begitu tidak semua bengkel mau menerapkan seperti itu. Ada yang bilang kan kalau olinya salah takutnya mesin rusak. Sebenarnya mesin tidak didesain cepat rusak sepeti itu,”

“Saya menyarankan boleh saja kalau terpaksa. Misalnya di jalanan mobil kurang oli tapi tidak ada bengkel, oli itu bisa ditambahkan,” ucap Boediarto.