Jakarta, KompasOtomotif – Produsen sepeda motor asal Jepang, Kawasaki, umumkan recall produk Z125 Pro 2016 yang dipasarkan di Amerika. Penarikan kembali ini terkait dengan potensi kebocoran pelumas dari suspensi belakang.
Mengutip Motorcycle.com, Senin (1/8/2016) setidakya ada sekitar 1.282 unit Z125 yang diproduksi sebelum 9 Juni 2016 yang harus diperbaiki. Di Indonesia, Kawasaki Z125 baru meluncur pada akhir Februari 2016.
Namun apakah recall ini juga berdampak pada produk Indonesia? Pihak Kawasaki, Michael Candra Tanadhi, Deputy Head Sales Dept Marketing and Sales Division PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) belum memberi jawaban saat coba dikonfirmasi KompasOtomotif, Senin (1/8/2016).
Menurut dokumen yang dirilis oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) Amerika, sokbreker belakang dianggap mendapat sedikit gangguan selama proses manufaktur. Hal ini menyebabkan pelumas sokbreker belakang bisa bocor saat motor dikendarai, sehingga bisa mengurangi kinerja suspensi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Masalah ini pertama kali dilaporkan pada April 2016. Kawasaki kemudian memeriksa unitnya di lokasi penyimpanan di Thailand, dan menemukan tanda-tanda pelumas yang merembes pada batang piston dari suspensi dan terdeteksi beberapa unit. Kawasaki kemudian menyampaikan hal ini kepada pemasok suspensi Z125, untuk meminta penyelidikan lebih lanjut.
Sebuah penyelidikan yang dilakukan pemasok pada bulan Juni lalu menemukan, kalau pelumas yang digunakan dalam proses manufaktur, mempengaruhi karet sil pelumas pada suspensi. Pemasok kemudian menggunakan minyak berbeda untuk mengeliminasi masalah.
Dari hasil tersebut, pada tanggal 1 Juli 2016, Kawasaki memutuskan untuk memulai prosedur recall. Diler Kawasaki akan memeriksa unit yang di-recall dan mengganti peredam kejut bagian belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.