Detroit, KompasOtomotif – Perkembangan teknologi yang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir, menyeret beberapa sektor industri melakukan pengembangan, salah satunya otomotif, khususnya roda empat.
Mengutip Inautonews, Rabu (22/6/2016), khususnya industri otomotif global, akhir-akhir ini telah menanamkan investasi besar-besaran, sebagai penunjang penelitian dan pengembangan (R&D). Sehingga membuat industri mobil ada di peringkat kedua dari 41 industri yang intensif terhadap R&D.
Laporan terbaru yang dirilis oleh American Automotive Policy Council (AAPC) menunjukkan bahwa mobil dan pemasok mereka, secara global berinvestasi lebih dari 115 miliar dolar Amerika (Rp 1.527 triliun) untuk R&D setiap tahun. Ini mewakili sekitar 16 persen dari R&D seluruh dunia
Khusus di Amerika sendiri, AAPC mengatakan, investasi R&D mobil mencapai 18,7 miliar dolar Amerika (Rp 248 triliun) di 2015 lalu. Ini merupakan akumulasi dari tiga merek besar, General Motors, Ford, dan Fiat Chrysler, hampir dua kali lipat dari belanja NASA.
Sebagai hasil dari upaya tersebut, industri otomotif di AS (termasuk pemasok) saat ini mempekerjakan hampir 10 persen insinyur dan ilmuwan, yang bekerja di sektor swasta. "Banyak orang Amerika tidak menyadari bahwa masing-masing tiga perusahaan tersebut telah berinvestasi lebih dalam R&D, dibanding Facebook, HP, Dow atau ExxonMobil,” kata Matt Blunt, Presiden AAPC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.