Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Ford Indonesia untuk "Bersinar" Sia-sia

Kompas.com - 27/01/2016, 07:42 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif – Di pasar otomotif nasional, Ford bukan pemain baru. Namanya sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak 1950-an. Bahkan, setelah PT Ford Motor Indonesia (FMI) berdiri pada 2000, jaringan penjualan 3S (Sales, Service dan Sparepart) mulai bermunculan dan hingga saat ini jumlahnya mencapai 40 diler.

Terakhir, total penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) FMI sepanjang 2015 berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencapai 2.046 unit dan secara retail melepas 6.103 unit.

Angka tersebut, jika dibandingkan dengan merek lain yang juga mengandalkan produknya secara impor, penjualan FMI bisa dibilang masih lumayan. Namun, menurut prinsipal (Ford Motor Company/FMC), penjualan Ford di Indonesia tidak menghasilkan keuntungan secara berkesinambungan.

Stanly Ravel All New Ford Focus IIMS 2015

“Kami telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk merestrukturisasi bisnis kami selama ini, namun pangsa pasar kami dari total industri mobil baru, hanya 0,6 persen dan proyeksi kami menunjukan tidak ada jalur beralasan untuk keuntungan berkesinambungan,” ungkap Lea Kartika Indra, Direktur Komunikasi FMI menjawab pertanyaan KompasOtomotif melalui surat elektronik (email), Selasa (26/1/2016) malam.

Lea menjelaskan, FMI telah mempelajari pasar otomotif nasional selama beberapa waktu. Tetapi, pihak prinsipal menilai lain dan memutuskan untuk segera mengakhiri proses penjualannya di Indonesia.

“Keputusan finalnya dibuat dalam beberapa hari terakhir. Kami juga menghargai kemitraan yang selama ini kami miliki dengan diler kami. Bersama mereka kami bekerja mencoba dan mencari jalan untuk sukses di Indonesia, tapi semuanya berkata lain,” ungkap Lea.

Fokus FMI sekarang ini, kata Lea, adalah memprioritaskan, memastikan, dan memperlakukan karyawan, diler, dan konsumen secara hormat serta mendukung selama masa transisi ini.

“Sebagai bagian dari keputusan ini, seluruh karyawan kami di Indonesia tidak lagi akan dipekerjakan oleh Ford Indonesia hingga akhir periode ini,” kata Lea.

Dominasi Jepang

Bila dilihat dari data wholesales Gaikindo, 97,6 persen penjualan mobil baru pada 2015 didimonasi merek asal Jepang. Jumlahnya mencapai 988.715 unit dari total volume 1.013.291 unit. Inilah bukti otomotif Indonesia “dicengkram” oleh Jepang, selama berpuluh tahun urutan lima besar merek terlaris di dalam negeri berasal dari Negeri Sakura

Sedangkan merek kelompok Barat (Eropa dan Amerika Serikat) hanya memeroleh 1,8 persen (18.321 unit), India 0,1 persen (1.388 unit), dan Korea Selatan 0,4 persen (11.223 unit). Sisanya, merek China 322 unit, dan Malaysia paling buncit 220 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau