Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ford Bukan Cermin Potensi Pasar Otomotif Indonesia

Kompas.com - 26/01/2016, 16:31 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Sulit bersaing dan menjaga keuntungan perusahaan yang berkesinambungan menjadi alasan mengapa Ford memutuskan mengakhiri "karirnya" di Indonesia. Tapi, bicara potensi otomotif nasional, para kalangan pelaku masih menganggap Indonesia pasar yang besar.

"Kita jangan bicara setahun atau dua tahun, dalam lima tahun mendatang Indonesia akan jadi besar. Potensi Indonesia masih terlalu besar," kata Johnny Darmawan, Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kepada KompasOtomotif, Selasa (26/1/2016).

Soal mundurnya Ford, Johnny mengaku sudah melakukan kontak dengan Bagus Susanto, Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI). "Saya kenal baik dengan Bagus, katanya ini memang sudah keputusan dari prinsipal (Ford di Amerika Serikat). Mau mencoba bisnis apapun tidak akan feasible di Indonesia, katanya," ucap Johnny.

Johnny melanjutkan, keputusan Ford tutup sama sekali tidak mencerminkan potensi pasar otomotif Indonesia di masa depan. Rasio kepemilikan mobil dengan jumlah penduduk di Indonesia masih jauh. Selain itu, semakin tingginya daya beli masyarakat membuat permintaan akan mobil baru tetap tinggi.

"Buktinya, merek yang besar-besar sudah investasi di sini. Kalau potensinya tidak besar, tidak akan seperti demikian," ucap Johnny.

Bicara soal keputusan Ford, kata Johnny, dirinya mengaku tidak bisa menjelaskan duduk permasalahan, karena merasa bukan pihak yang tepat untuk dimintai konfirmasi. "Kalau soal Ford, silahkan konfirmasi langsung. Saya hanya minta supaya konsumen yang ada di sini tetap diperhatikan," ucap Johnny yang saat ini juga menjabat anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com