Jakarta, KompasOtomotif – Infiniti Indonesia kini sedang mencoba strategi baru agar lebih berkembang di pasar premium. Bila tahun lalu penetrasi mengincar konsumen entry level, tahun ini merek mewah Nissan Motor Indonesia (NMI) itu coba “menyerang” dari kelas tertinggi.
Pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 lalu Infiniti Indonesia pernah mencoba hal baru dengan meluncurkan Q50. Sedan kelas terbawah Infiniti itu dijual dua tipe, 2.0L dengan harga Rp 890 juta dan 3.5L hibrida yang dibanderol Rp 1,5 miliar.
Tapi bila dicermati di lapangan strategi itu kurang berhasil bila dinilai dari jumlah penjualan. Selama sembilan bulan sejak IIMS digelar September 2014 belum ada satupun wholesales yang terekam dalam data asosiasi kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo). Infiniti Indonesia mengatakan hingga saat ini penjualan Q50 belum sampai lima unit.
Berganti siasat, sekarang Infiniti Indonesia berharap tuah dari SUV paling premium sekaligus model paling mahal, QX80 ,yang baru saja diluncurkan di Jakarta, Rabu (7/10/2015). QX80 dengan mesin V8 5.6L dibanderol Rp 2,599 milar, di pasaran bakal bersaing dengan Lexus LX 570 dan Mercy GL 400. QX80 yang punya basis sama dengan Nissan Patrol ini ditujukan buat konsumen kelas atas yang punya status sosial tertinggi.
“Memang kita selalu berusaha setiap tahun paling tidak ada (model baru), makanya kan tahun lalu kan kita ada Q50, tahun ini QX80, dan kini kita mau lebih fokus ke produk yang lebih eksklusif. Lebih eksklusif itu artinya produk harus unik, yang ga banyak kembarannya. Kebetulan QX80 itu jauh lebih mahal, ya segmennya lebih terbatas.” kata Steve Ardianto, Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia, di Jakarta, Rabu (8/10/2015).
Peluang
Steve lanjut menjelaskan ada dua segmen pasar yang tidak terlalu terpengaruh pergolakan ekonomi seperti yang dialami Indonesia sekarang, yaitu kelas bawah (harga mobil Rp 100 juta – 150 juta) dan paling atas (di atas Rp 2 miliar) yang disasar QX80. Peluang QX80 dikatakan lebih besar digaet konsumen dibanding sedan Q50.
“Nah kalau yang di atas tidak tersentuh. Mereka punya berbagai pendapatan. Pembelinya lebih emosional. Jadi relatif lebih stabil,” jelas Steve.
Hana Maharani, Manager Komunikasi Infiniti Indonesia menambah penjelasan, perusahaan kini ingin mencoba fokus ke pasar atas dengan menawarkan model unik. Selama ini dirasa citra Infiniti sebagai merek premium belum menyebar luas ke masyarakat, menawarkan model unik dengan spesifikasi tertinggi jadi salah satu solusinya.
“Kita optimis. Pasar premium didominasi sama sedan, sebagai pendatang baru beresiko kalau ikut main ke segmen itu. Makanya kita memasukan model yang unik seperti QX80,” kata Hani.
Pendekatan ke kelas itu juga dikatakan berbeda, Infiniti Indonesia tidak lagi menggunakan strategi seperti biasanya. Promosi diganti jadi fokus pada konsep below the line seperti penyebaran kesan baik dari “mulut ke mulut”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.