Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota-Daihatsu Persiapkan Mobil Murah?

Kompas.com - 09/10/2009, 10:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan pemerintah agar Indonesia sebagai basis produksi mobil murah dan ramah lingkungan mendapat tanggapan dari produsen. Respons positif pertama datang dari PT Toyota Astra Motor (TAM) yang kini menunggu langkah konkret pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan yang tengah digodok.

"Kemungkinan kerja sama kembali dengan Daihatsu akan menjadi salah satu opsi. Keputusan ini akan berada di tingkat prinsipal (Jepang) nantinya," ujar Vice President Director PT TAM Shinji Fujii di Jakarta, Kamis (8/10).

Seperti diketahui, di negara asalnya, Jepang, Daihatsu merupakan bagian dari Toyota. Di Indonesia sendiri, kedua merek ini telah berkolaborasi dua kali dalam meluncurkan produk ke pasaran nasional, yakni Avanza-Xenia dan Rush-Terios. Bisa dibilang, produk hasil kerja sama terbilang sukses dari sisi penjualan.

Sinji menjelaskan, Daihatsu memiliki berbagai varian produk yang mengusung mesin kecil di bawah 1.000 cc. Ada kemungkinan, produk yang nanti dikembangkan akan mengaplikasi produk yang sama.

Nah, sekarang keputusannya, apakah mereka akan mengaplikasikan dapur pacu yang sudah ada kemudian dilakukan berbagai penyesuaian, atau membuat mesin yang benar-benar baru.

"Kalaupun sudah ada peraturannya, diperlukan waktu setidaknya dua tahun untuk membuat produk ini. Selain itu, dalam membuat produk, ada tiga hal yang harus dipenuhi agar diterima konsumen, sesuai standar keamanan Toyota, dan ketentuan pemerintah. Pertanyaannya, apa sekarang ada market apa tidak?" lanjut Shinji.

Beberapa hal tengah digodok oleh pemerintah dalam kebijakan terkait produksi mobil murah dan ramah lingkungan antara lain, mesin berkapasitas 1.400 cc ke bawah, konsumsi bahan bakar 22 kilometer per liter, beremisi Euro3, dan berharga jual di bawah Rp 70 juta per unit.

Di sisi lain, untuk merangsang investasi, insentif yang disiapkan adalah penurunan pajak penambahan nilai barang mewah (PPnBM) untuk mobil berkapasitas 1.000 cc ke bawah dan harmonisasi tarif bea masuk impor mobil secara utuh (completely buit-up), terurai (completely knock down), atau semi-terurai (semi-knock down).

Memungkinkan
Realisasi produksi mobil murah di Indonesia terbilang sangat mungkin dilakukan. Hal ini terlihat dari kesiapan merek mobil berlambang "D" dengan teknologi super-irit yang dimilikinya.

Daihatsu telah menyatakan akan memperkenalkan dan memproduksi mobil irit dengan konsumsi bahan bakar 30 km per liter bernama e:S yang merupakan singkatan dari eco & smart. Rencananya produk ini akan dipajang di Tokyo Motor Show (TMS) 2009 akhir bulan ini.

Untuk mengetahui rencana lebih lanjut, Kompas.com berusaha menghubungi Vice President Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sudirman MR. Namun, hingga berita ini diturunkan, ia masih belum bisa dihubungi melalui ponselnya.

Pertanyaan besarnya, apa mungkin teknologi e:S akan diboyong ke Indonesia oleh Daihatsu? Atau Toyota?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau